Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret Rahmah El Yunusiyyah yang diterbitkan di Pedoman Isteri, majalah perempuan Hindia Belanda berbahasa Melayu pada 1932
Potret Rahmah El Yunusiyyah yang diterbitkan di Pedoman Isteri, majalah perempuan Hindia Belanda berbahasa Melayu pada 1932 (Arsip Perpustakaan Nasional RI)

Intinya sih...

  • Rahmah El Yunusiyyah, pendiri Diniyah Putri Padang Panjang, dinobatkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 2025.

  • Ia lahir pada 26 Oktober 1900 dan mendirikan sekolah Islam pertama di Indonesia, Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang.

  • Beberapa alumni Diniyah Puteri Padang Panjang telah menjadi tokoh besar di Sumatra Barat bahkan hingga ke manca negara.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Padang, IDN Times - Rahmah El Yunusiyyah, pendiri Diniyah Putri Padang Panjang dinobatkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 2025 ini. Ia dinyatakan sebagai pahlawan nasional pejuang perempuan oleh pemerintah Republik Indonesia.

Gelar pahlawan nasional ini diberikan sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/TK Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo dalam upacara peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025.

"Alhamdulillah yang kita usulkan kemarin itu telah ditetapkan oleh pemerintah pusat hari ini," kata Kepala Dinas Sosial Kota Padang Panjang, Winarno saat dihubungi IDN Times, Senin (10/11/2025).

1. Siapa Rahmah El Yunusiyyah?

Rahmah El Yunusiyyah (Foto: Dok Diniyah Puteri Padang Panjang)

Rahmah El Yunusiyyah lahir di Nagari Bukit Surungan, Kota Padang Panjang, Sumatra Barat pada 26 Oktober 1900. Ia lahir pada zaman pemerintahan Hindia Belanda kala itu. Rahmah El Yunusiyyah merupakan anak bungsu dari pasangan Muhammad Yunus Al-Khalidiyah Bin Imanuddin dan Rafia.

Perempuan itu diketahui merupakan pendiri sekolah Islam pertama di Indonesia, bahkan di kawasan Asia yang bernama Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang yang didirikan pada 1 November 1923.

Seperti diketahui, peran perempuan pada masa itu tidak seperti saat ini. Kebanyakan perempuan kala itu hanya dibolehkan melakukan beberapa pekerjaan saja. Terlebih jika tidak lahir dari keluarga yang berpendidikan.

Rahmah El Yunusiyyah memberikan peluang kepada para perempuan pada masa itu untuk mendapatkan pendidikan yang layak melalui sekolah yang ia dirikan.

2. Siapa saja alumni Diniyah Puteri Padang Panjang

Potret Rangkajo Rahmah El Yunusiyyah sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 1956–1959 dari partai Masyumi daerah pemilihan Sumatra Tengah pada 1955 (dok. Wikimedia Commons)

Upaya Rahmah El Yusuniyyah itu telah melahirkan tokoh-tokoh besar di Sumatra Barat bahkan hingga ke manca negara. Beberapa dari mereka bahkan telah ditetapkan sebagai pahlawan. Salah satu pahlawan yang merupakan lulusan dari Diniyyah Puteri Padang Panjang yang didirikan Rahmah El Yusuniyyah adalah H.R Rasuna Said.

Rasuna Said diketahui telah gigih memperjuangkan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki, politisi, wartawati hingga dianugerahi sebagai pahlawan nasional oleh negara atas dedikasinya kepada bangsa dan negara.

Selain itu, alumni Diniyah Puteri Padang Panjang yang namanya juga tercatat di sebagai Menteri Kebajikan Masyarakat Malaysia adalah Tan Sri Aishah Gani.

3. Pengajuan gelar pahlawan Rahmah El Yunusiyyah

Rahmah El Yunusiyyah (Foto: Dok Diniyah Puteri Padang Panjang)

Winarno mengatakan, pengajuan gelar pahlawan untuk Rahmah El Yunusiyyah bukan kali pertama diajukan. Melainkan sudah beberapa kali oleh Pemerintah Daerah Kota Padang Panjang.

"Seingat saya ini sudah kali ketiga untuk pengajuan nama beliau sebagai pahlawan nasional dan alhamdulillah sudah ditetapkan tahun ini," katanya.

Diketahui, beberapa tahun lalu, Rahmah El Yunusiyyah juga sudah ditetapkan dan mendapatkan Bintang Mahaputera Pratama dan Bintang Mahaputera Adipradana.

Editorial Team