Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Puluhan korban dugaan penipuan Mitra Makan Bergizi Gratis (MBG) melapor ke Mapolda Sumsel
Puluhan korban dugaan penipuan Mitra Makan Bergizi Gratis (MBG) melapor ke Mapolda Sumsel (Dok. Kuasa hukum korban, Anton Nurdin)

Intinya sih...

  • Puluhan warga di Sumsel menjadi korban penipuan tawaran menjadi mitra Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

  • Penipuan dimulai dari seminar palsu yang menjanjikan keuntungan dan status resmi sebagai mitra MBG.

  • Kabid Humas Polda Sumsel membenarkan pihaknya telah menerima laporan dugaan penipuan tersebut dan sedang dalam proses penyelidikan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Puluhan orang di Sumsel melapor ke polisi usai menjadi korban dugaan penipuan saat ditawari Menjadi Mitra Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Para korban dijanjikan mendapat keuntungan dari sosok SP yang mengaku bisa menjadi bisa mengajak orang menjadi Mitra MBG.

"Total ada 25 korban yang tertipu terdiri dari ibu rumah tangga dan pengusaha katering di Palembang, OKI, Ogan Ilir, Lahat, dan Banyuasin," ungkap kuasa hukum korban, Anton Nurdin, Rabu (19/11/2025).

1. Terlapor ajak masyarakat yang ingin menjadi mitra MBG

Puluhan korban dugaan penipuan Mitra Makan Bergizi Gratis (MBG) melapor ke Mapolda Sumsel (Dok. Kuasa hukum korban, Anton Nurdin)

Penipuan tersebut berawal dari seminar yang diadakan oleh terlapor SP pada akhir tahun 2024 silam. Kala itu, terlapor berusaha meyakinkan para korban seolah-olah mengadakan seminar resmi untuk membuka kesempatan kepada masyarakat yang ingin menjadi mitra MBG.

Dalam pertemuan itu, peserta diyakinkan bahwa mereka akan bergabung dalam program nasional sehingga statusnya tampak resmi.

"Setelah seminar, korban diarahkan mentransfer sejumlah uang sebagai uang muka kerja sama untuk mendapatkan titik penyaluran MBG. Bahkan ada yang diminta menyiapkan dapur, namun realisasinya tidak pernah ada," jelas dia.

2. Duga masih banyak korban lainnya

Seminar terkait sosialisasi pelaksanaan MBG (Dok. Kuasa hukum korban, Anton Nurdin)

Anton menjelaskan, para korban yang menyetor uang diminta untuk menyiapkan dana talangan sebagai modal, termasuk uang muka kerja sama sekaligus syarat administrasi untuk pembuatan Perseroan Terbatas (PT). Dirinya merinci satu orang dikenakan tarif berbeda, mulai dari Rp2,6 juta, Rp4,5 juta hingga tertinggi Rp30 juta.

Pihaknya mencatat total kerugian sementara mencapai Rp458 juta dari 25 korban yang sudah terdata. Pihaknya memperkirakan jumlah korban dapat lebih banyak dari data tersebut.

"Kerugian tiap korban berbeda-beda, yang tertinggi mencapai Rp 30 juta. Tidak menutup kemungkinan jumlah korban akan bertambah," jelas dia.

Seiring waktu, program MBG pun berjalan. Para korban yang sebelumnya dijanjikan dapat mengelola dapur hingga kini tak kunjung mendapat kejelasan. Bahkan, terlapor saat ini menghilang dan tak bisa dihubungi.

"Sampai hari ini bukan hanya dana tidak dikembalikan, keberadaan terlapor pun tidak diketahui. Karena itu korban memberanikan diri melapor" jelas dia.

3. Polisi dalami laporan korban

Seminar terkait sosialisasi pelaksanaan MBG (Dok: Kuasa hukum korban, Anton Nurdin)

Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya, membenarkan pihaknya telah menerima laporan dugaan penipuan tersebut. Saat ini polisi masih mendalami kasus dugaan penipuan tersebut.

"Benar, laporan sudah kami terima. Terlapor dengan inisial SP menawarkan korban keuntungan dan status sebagai mitra MBG. Saat ini penyidik Ditreskrimum sedang mempelajari dan menindaklanjuti laporan itu," jelas dia.

Editorial Team