(Puluhan dosen dan Pegawai Politeknik Sekayu saat menggelar aksi mogok kerja) IDN Times/Yuliani
Imbasnya, banyak kegiatan menjadi terhambat bahkan diminta dibatalkan karena yayasan menganggap kegiatan tersebut tidak sesuai. Sunanto menambahkan, pihak yayasan dinilai tidak cakap mengelola dana.
"Dana yang seharusnya dipergunakan untuk kepentingan akademik Politeknik Sekayu justru dipergunakan oleh yayasan untuk pembangunan tidak penting. Seperti membangun hidroponik dan kolam ikan yang tidak ada manfaat dan keuntungan. Proyek tersebut memakan dana mandiri dengan jumlah yang cukup besar,” terangnya.
Jika tuntutan itu belum dipenuhi atau upah dibayarkan, maka seluruh dosen dan karyawan Politeknik Sekayu menyatakan tetap mogok kerja sampai ada niat baik dari Yayasan Muba Sejahtera sebagai penyelenggara Politeknik Sekayu.
"Kami juga memohon bantuan kepada Pemkab dan DPRD Muba untuk mediasi, mengingat keberlangsungan nasib mahasiswa dan civitas akademika Politeknik Sekayu, serta keberlangsungan dan eksistensi Politeknik Sekayu yang dipelopori atau didirikan oleh Pemkab Muba,” tutupnya.