Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

PT Pusri Palembang, Pabrik Pupuk Pertama di Indonesia

Pabrik PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang (IDN Times/Uni Lubis)
Intinya sih...
  • PT Pusri Palembang adalah pionir industri pupuk di Indonesia, yang telah berkembang sejak awal berdirinya Republik Indonesia.
  • Pusri Palembang tengah membangun pabrik terbaru, Pusri IIIB, dengan teknologi modern dan ramah lingkungan yang ditargetkan beroperasi pada 2027 mendatang.
  • Pada 12 Februari 2025, alokasi urea subsidi Pusri sebesar 1.588.041 ton, melampaui ketentuan stok per provinsi di Indonesia.

Palembang, IDN Times - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang merupakan pionir industri pupuk di Indonesia, yang sejarahnya hingga ke masa awal mula Republik Indonesia baru berdiri. PT Pusri Palembang pun menjadi tonggak berdirinya PT Pupuk Indonesia, holding dari lima pabrik pupuk di Indonesia dan satu perusahaan joint venture di Teheran, Iran.

Dalam perjalanan panjangnya, Pusri terus berkembang menjadi salah satu pemasok pupuk terbesar di Indonesia, khususnya pupuk bersubsidi untuk menunjang program ketahanan pangan Pemerintah RI. Revitalisasi pabrik terus dilakukan selama 50 tahun untuk meningkatkan performa dan memenuhi kebutuhan pupuk yang terus bertambah.

Kini, Pusri tengah membangun pabrik terbaru yakni Pusri IIIB yang dibangun dengan teknologi yang lebih modern dan ramah lingkungan. Pabrik tersebut ditargetkan beroperasi pada 2027 mendatang.

1. Profil PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang

Pabrik PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang (IDN Times/Uni Lubis)

PT Pusri Palembang berdiri di atas lahan seluas 245 hektare, yang terdiri dari 110 hektare area pabrik, 115 hektare area nonpabrik, dan 20 hektare area green barier. Kompleks Pusri dilengkapi dengan enam unit dermaga, 15 unit produksi yang terdiri dari tiga amonia, empat urea, tiga NPK, dan lima utilitas.

Dengan kapasitas produksi 2,6 juta ton per tahun, Pusri menyumbang 20,4 persen total produksi PT Pupuk Indonesia Grup yang mencapai 12,71 juta ton per tahun. Pusri memiliki 68 unit gudang yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan kapasitas penyimpanan urea curah sebesar 160 ribu ton.

Ditenagai oleh 1.797 karyawan, kini Pusri menghasilkan berbagai macam produk. Yakni dua produk subsidi yakni pupuk urea dan NPK, produk lain seperti NPK 16-16-16, NPK Singkong, NPK Kopi, dan NPK Sawit. Pusri pun memiliki produk inovasi seperti Bioripah, Nutremag, Pusri Hydro, dan Pusri DEF.

2. Sejarah PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Pabrik PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) di Palembang (IDN Times/Zulfiani Lubis)

PT Pupuk Sriwidjaja didirikan di Palembang, Sumatra Selatan pada 24 Desember 1959 sebagai pabrik pupuk urea pertama di Indonesia. Pada tahun 1961, Presiden pertama Indonesia Ir Soekarno meresmikan tiang pancang pertama. Pabrik Pusri I mulai beroperasi dengan kapasitas terpasang sebesar 100 ribu ton per tahun pada 1963.

Pada 1964, status PT Pupuk Sriwidjaja menjadi Perseroan Negara (PN) sesuai Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1961. Setelah berjalan 10 tahun, pabrik mulai dikembangkan ditandai dengan penandatanganan kontrak pembangunan Pabrik Pusri II pada 1971.

Belanjut ke 1976, Pusri membangun Pabrik Pupuk Urea ketiga, yakni Pusri III dengan kapasitas terpasang sebesar 570 ribu ton per tahun. Pabrik Pusri III diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 29 Desember 1976. Setahun berselang, Pabrik Pupuk Urea Pusri IV diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 26 November 1977. Pabrik Pusri IV memiliki kapasitas terpasang sebesar 570 ribu ton per tahun.

Pada 22 Desember 1994 Presiden Soeharto meresmikan Pabrik Pusri IB dengan menggunkan sistem kendali komputer (distributed control system) dan memiliki kapasitas terpasang sebesar 570 ribu ton.

Pada 1997, pemerintah mentapkan Pusri sebagai induk perusahaan yang membawahi empat BUMN yang bergerak di bidang industri pupuk dan petrokimia yaitu PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Iskandar Muda Aceh, dan PT Pupuk Kaltim Bontang.

Pada 2012, Pusri bertransformasi menjadi PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), memisahkan holding perusahaan dengan operasional pabrik di Palembang. Pada 2013, Pabrik Pusri P-IIB mulai Groundbreaking. Pada 2014, Piling Project Pertama Pabrik NPK Fusion.

Kemudian pada 2018, Peresmian Pabrik Pusri IIB dan Groundbreaking NPK II dan III. Hingga kini, Pusri tengah membangun Pabrik IIIB yang ditarget mulai beroperasi 2027 mendatang.

3. Pemenuhan Pupuk di Indonesia oleh Pusri

Pemenuhan alokasi oleh PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang. (IDN Times/Uni Lubis)

Per 12 Februari 2025, alokasi urea subsidi Pusri sebesar 1.588.041 ton. Jumlah tersebut tersebar ke berbagai provinsi di Indonesia seperti Sumatra Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Bali.

Direktur Utama PT Pusri Palembang Daconi Khotob mengatakan, alokasi urea subsidi yang disalurkan oleh Pusri melampaui ketentuan stok per provinsi. Perseroan mampu mengalokasikan stok 6.004 ton dari ketentuan 5.272 ton di Sumatra Selatan atau 115 persen.

Di provinsi lain, Pusri mengalokasikan 139 persen ketentuan stok di Jambi, 183 persen di Bengkulu, 107 persen di Lampung, 204 persen di Jawa Tengah, 227 persen di DI Yogyakarta, 835 persen di Bangka Belitung, 202 persen di Jawa Timur, dan 386 persen di Bali.

"Sejalan dari arahan pemerintah untuk swasembada pangan akan selalu kita support, dan 83 persen produksi kita adalah untuk pupuk subsidi," kata Daconi.

Total Produksi Urea

  • 2021: 2,065 juta ton
  • 2022: 1,993 juta ton
  • 2023: 2,010 juta ton
  • 2024: 1,856 juta ton

Total Produksi Amonia

  • 2021: 1,372 juta ton
  • 2022: 1,361 juta ton
  • 2023: 1,333 juta ton
  • 2024: 1,283 juta ton

Total Produksi NPK

  • 2021: 284.086 ton
  • 2022: 346.878 ton
  • 2023: 328.349 ton
  • 2024: 362.264 ton

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us