Profil Mawardi Yahya Wakil Gubernur Sumatra Selatan 2018-2023
Palembang, IDN Times - Mawardi Yahya menjabat Wakil Gubernur Sumatra Selatan (Wagub Sumsel) 2018-2023. Kader Partai Golkar ini merupakan politisi senior di Bumi Sriwijaya.
Sebelum mendampingi Herman Deru, Mawardi sempat mengisi jabatan legislatif dan eksekutif. Mawardi merupakan politikus berusia 63 tahun. Ia sehari-hari bekerja di Kantor Pemprov Sumsel, Jalan Kapten A Rivai, Palembang.
1. Karier pendidikan Mawardi Yahya
Mawardi mengawali pendidikan Sekolah Dasar (SD) Sukaraja Baru pada 1971 silam. Ia melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) YP Kerja pada 1974.
Selepas SMP, Mawardi melanjutkan ke Sekolah Teknik Menengah (STM) Pertambangan LPTM Palembang. Ia pun menempun pendidikan S1 di Fakultas Teknik Universitas Palembang dan selesai pada 1995.
2. Karier politik Mawardi Yahya
Mawardi Yahya mengawali karier politiknya pasca reformasi. Saat itu, Mawardi terpilih sebagai Ketua DPRD Ogan Komering Ilir (OKI) 1999-2004. Saat pemekaran wilayah Ogan Ilir (OI) menjadi kabupaten baru, Mawardi menjadi Ketua DPRD OI 2004-2005.
Selesai menduduki jabatan di legislatif, Mawardi Yahya mencalonkan diri pada pilkada langsung menjadi Bupati Ogan Ilir. Ia terpilih sebagai Bupati periode 2005-2010 dan berlanjut ke periode kedua pada 2010-2015.
Usai masa jabatannya habis, Mawardi kembali maju di pemilihan kepala daerah Sumsel berpasangan dengan Herman Deru.
3. Visi misi politik Mawardi Yahya
Mawardi Yahya bersama Herman Deru memiliki lima visi misi yang diajukan dalam rapat di DPRD Sumsel. Ada lima misi utamanya, yaitu membangun Sumsel berbasis ekonomi kerakyatan yang didukung oleh sektor pertanian, industri dan UMKM yang tangguh untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan di perkotaan maupun pedesaan.
Kedua, meningkatkan SDM baik laki-laki maupun perempuan yang sehat, berpendidikan, profesional, dan menjunjung tinggi nilai-nilai keimanan, ketakwaan, kejujuran, serta integritas.
Ketiga mewujudkan tata kelola pemerintah yang bebas KKN dengan mengedepankan transparansi dan akuntabilitas, didukung aparatur pemerintah yang jujur, berintegritas, profesional, dan responsif.
Misi yang keempat Deru yaitu membangun dan meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur, termasuk infrastruktur dasar guna percepatan pembangunan wilayah pedalaman dan perbatasan, untuk memperlancar arus barang dan mobilitas penduduk, serta mewujudkan daya saing daerah dengan mempertimbangkan pemerataan dan keseimbangan daerah.
Kelima meningkatan kehidupan beragama, seni,, dan budaya, untuk membangun karakter kehidupan sosial yang agamis dan berbudaya, dengan ditopang fisik sehat melalui olahraga. Sedangkan pengembangan pariwisata berorientasi pada konsep yang religius.
