Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250707-WA0012.jpg
Harnojoyo ditetapkan tersangka oleh Kejati Sumsel, Senin (7/7/2025) Dok. Tangkapan layar

Intinya sih...

  • Harnojoyo eks Wali Kota Palembang ditetapkan tersangka dugaan korupsi pembangunan proyek mangkrak Revitalisasi Pasar Cinde

  • Sebelum menjadi Wali Kota, Harnojoyo merupakan tuan tanah dengan lokasi wisata terbesar di Sumatra Selatan, Agrowisata Tanjung Sakti

  • Harnojoyo memiliki kekayaan yang meningkat dari tahun 2019 ke 2020 sebesar 3.15 persen atau sekitar Rp479 juta dalam satu tahun

Palembang, IDN Times - Harnojoyo eks Wali Kota (Wako) Palembang ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi pembangunan proyek mangkrak Revitalisasi Pasar Cinde, Senin (7/7/2025). Harnojoyo jadi tersangka setelah beberapa kali diperiksa Tim Penyidik Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Sumatra Selatan.

Sebelum ditetapkan tersangka, Harnojoyo dikenal sebagai tuan tanah. Bahkan dia memiliki lokasi wisata terbesar di Sumatra Selatan, Agrowisata Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat, yang diklaim terluas se-Asia Tenggara.

1. Harnojoyo memiliki agrowisata di desa kelahirannya, Tanjung Sakti Lahat

Wali kota Palembang Harnojoyo periode 2015-2023 yang ditetapkan tersangka kasus Cinde (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Tak hanya mengelola destinasi wisata di Tanjung Sakti, Harnojoyo memang kelahiran Desa Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat. Kala muda, dia besar di keluarga sederhana. Bahkan bagi ayah tiga orang anak itu, kebiasaan gotong royong telah dirasakan sejak kecil. Karena kebiasaannya tersebut, Harnojoyo pun merilis program kerja gotong royong melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saat menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Pempek periode 2015-2023.

Harnojoyo sebelum memimpin Palembang, sempat menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) pada 9 Desember 2014 sampai 10 September 2015. Posisi itu ia emban setelah menggantikan Almarhum Romi Herton yang saat itu merupakan wali kota, yang menjadi tersangka suap Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar.

Setelah satu periode menjabat Wali Kota Palembang hingga 2018, Harnojoyo menjadi kepala daerah terpilih untuk periode selanjutnya sampai 2023, bersama pasangannya Wakil Wako Palembang, Fitrianti Agustinda. Diketahui, Fitri pun telah ditetapkan tersangka kasus PMI pada April 2025 lalu.

2. Kekayaan Harnojoyo meningkat sejak tahun 2019

Walikota Palembang, Harnojoyo periode 2015-2023 kini jadi tersangka kasus Cinde. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Berdasarkan laporan kekayaan, Harnojoyo mengalami peningkatan harta dari 2019 ke 2020 sebesar 3.15 persen atau sekitar Rp479 juta dalam satu tahun. Kekayaannya naik menjadi Rp15,6 miliar. Dia tercatat mempunyai kaveling tanah terbanyak dibanding seluruh kepala daerah di Sumsel saat aktif menjabat. Yakni memiliki total 26 unit tanah dan bangunan yang tersebar di Palembang, Muara Enim, Ogan Ilir, dan Banyuasin.

Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Harnojoyo melaporkan tanah dan bangunan tersebut didapat dari warisan dan hasil sendiri dengan total Rp11,4 miliar. Sedangkan untuk alat transportasi, Harnojoyo melaporkan Mobil Nissan Patrol pada 2005 senilai Rp70 juta, harta bergerak Rp165 juta, dengan kas sebesar Rp4 miliar.

3. Harnojoyo pernah berjualan ayam di Pasar 16 Ilir Palembang

Wali Kota Palembang, Harnojoyo periode 2015-2023 yang ditetapkan tersangka kasus Cinde (IDN Times/Dokumen Kominfo Palembang)

Harnojoyo adalah alumni pendidikan Fakultas Sosial dan Politik Jurusan Administrasi Negara di Universitas Bandar Lampung (UBL). Saat genap berusia 27 tahun, Harnojoyo menikahi pujaan hatinya, Selviana. Pasca setahun bersama, anak pertama mereka lahir pada 1997 dan ia akhirnya hijrah ke Palembang, kota asal Selviana. Ketika di Palembang, Harnojoyo tetap melanjutkan pekerjaan di Bank Bali cabang Palembang. Namun ia memutuskan resign pada 1998.

Berbekal pengalaman itu, Harnojoyo memulai peruntungan baru dengan berjualan ayam. Ia mencoba berdagang di Pasar 16 Ilir Palembang dari pedagang kaki lima hingga menjadi broker ayam.

Makin sukses menjalani usaha, ia melibatkan saudara dan para sahabat sampai akhirnya Harnojoyo memutuskan terjun ke dunia politik. Karier politknya dimulai dari Partai Demokrat pada 2003, karena ia mengaku kagum dengan sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

4. Harnojoyo sempat memimpin Partai Demokrat dan menjadi anggota DPRD Palembang

Wali Kota Palembang, Harnojoyo periode 2015-2023 yang kini jadi tersangka kasus Cinde (IDN Times/Dokumen Kominfo Palembang)

Sikap militan Harnojoyo membuatnya dipercaya untuk menjadi Ketua DPAC Partai Demokrat, Kecamatan Ilir Barat I, hingga maju sebagai calon legislatif dan akhirnya terpilih menjadi Anggota DPRD Palembang pada 2004. Sejak 2005-2010, Harnojoyo memimpin Partai Demokrat dan menjadi anggota DPRD Palembang pada Pemilihan Legislatif 2009. Ia menduduki kursi sebagai Ketua DPRD periode 2009-2014, lalu didapuk sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Palembang.

Pada 2013, Harnojoyo terpilih di Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) sebagai Calon Wakil Wali kota dari Partai Demokrat, berpasangan dengan almarhum Romi Herton sebagai Calon Wali kota dari Partai PDI Perjuangan. Mereka terpilih sebagai Wako dan Wakil Wako Palembang Periode 2013-2018.

5. Profil Harnojoyo yang kini jadi tersangka kasus Cinde Palembang

Wali kota Palembang Harnojoyo periode 2015-2023 yang kini jadi tersangka kasus Cinde (IDN Times/Dok. Kominfo Palembang)

Nama: Harnojoyo

Tempat tanggal lahir:18 September 1967

Istri: Selviana Harnojoyo

Orangtua: Syafril danRuhinah

Organisasi:

  1. Ketua IKA TASTI

  2. Ketua DPAC Partai Demokrat Kecamatan Ilir Barat I

  3. Ketua DPC Partai Demokrat Kota Palembang

  4. Sekretaris Tim Kampanye SBY-JK Kota Palembang

  5. Penasihat Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Palembang

Jabatan:

  1. Anggota DPRD Kota Palembang tahun 2004-2009

  2. Ketua DPRD Kota Palembang tahun 2009 – 2013

  3. Wakil Wali kota Palembang tahun 2013 – 2015

  4. Wali Kota Palembang tahun 2015-2018

  5. Wali Kota Palembang tahun 2018-2023

Prestasi:

  • Adipura Kencana Tahun 2014

  • Kota Udara Terbersih 2015 hingga Kota layak huni

  • Penghargaan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) tahun 2017

  • Predikat lima Wali Kota terbaik sepanjang 2017 dari seluruh kota/kabupaten di Indonesia

  • Tahun 2019 Palembang kembali meraih penghargaan piala Adipura kategori kota metropolitan untuk yang 12 kali berturut-turut

  • Penghargaan terbaik dari Museum Rekor Indonesia (MURI) yang telah memberikan apresiasi terhadap inovasi pemerintah kota Palembang dengan terobosan aplikasi absensi salat subuh (Siabuh) pertama untuk ASN

  • Penghargaan Inovasi Publik Tahun 2020

Editorial Team