Produksi Padi 3 Terbesar di Sumsel, Petani OKI Panen Bareng Presiden

- Kabupaten OKI mewakili Sumsel dalam panen raya padi nasional, dihadiri Presiden Prabowo Subianto secara virtual.
- Luas baku sawah OKI 104 ribu hektar, menjadi penyumbang produksi terbesar ke tiga di Sumsel dengan peningkatan produksi padi.
- Gubernur Sumsel optimis terhadap kontribusi Sumsel dalam pencapaian target nasional produksi padi tahun 2025, namun perlu inovasi untuk mempertahankan lahan pertanian.
Ogan Komering Ilir, IDN Times - Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mewakili Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) dalam pelaksanaan panen raya padi nasional yang digelar serentak di 14 provinsi bersama Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto yang hadir secara virtual.
Dipilihnya Kabupaten OKI karena dari sisi produksi merupakan penyumbang produksi terbesar ke tiga di Sumsel. Untuk itu panen raya kali ini dipusatkan di lahan pertanian Desa Cahya Maju, Kecamatan Lempuing OKI pada Senin (7/4/2025).
1. Produksi padi terus mengalami peningkatan

Bupati OKI, Muchendi mengatakan, sektor pertanian di wilayahnya sangat berpotensi untuk dikembangkan.
"Luas baku sawah 104 ribu hektar terdiri dari 4 tipologi lahan yang tidak dimiliki oleh daerah lain, yaitu lahan lebak, pasang surut, tadah hujan dan lahan kering," ujarnya.
Muchendi menambahkan, kabupaten OKI menjadi penyumbang produksi terbesar ke tiga di Sumsel berdasarkan produksi padi di OKI tahun 2024 lalu 564 ton, mengalami peningkatan 38.530 ton dibandingkan tahun 2023.
"Kami optimis hasil ini akan terus meningkat. Peningkatan tersebut ditopang oleh program oplah (optimalisasi lahan) sebesar 46.762 hektar serta program cetak sawah," bebernya.
2. OKI ditarget optimalisasi lahan seluas 24 ribu hektar

Kemudian pada 2025, OKI ditarget untuk optimalisasi lahan seluas 24 ribu hektar per Maret terealisasi 4.510 hektar. Untuk cetak sawah, OKI diberi target sebesar 26.364 hektar, per maret 2025 realisasinya 2.005 hektar sedang dalam proses SID (Survey Investigasi dan Design). Meskipun tantangan peningkatan produksi padi tidak sedikit, mulai dari perubahan iklim, serapan gabah petani, hingga status lahan.
"Ada lahan yang dimiliki masyarakat, ada juga lahan perusahaan-perusahaan yang didalamnya ada HGU yang belum tergarap. Ini kami harap dibantu administrasinya sehingga dapat dioptimalkan untuk lahan pertanian," jelasnya.
3. Deru optimis kontribusi Sumsel capai target nasional

Sementara itu Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, sebagai lima besar produsen beras nasional, ia optimis terhadap kontribusi Sumsel dalam pencapaian target nasional produksi padi tahun 2025.
"Luas lahan baku sawah di Sumsel mencapai 519.484 hektare dengan produksi mencapai sebesar 1.6 juta ton," ujarnya.
Jadi menurutnya, sangat potensial untuk terus ditingkat seperti di Kabupaten OKI yang miliki luas lahan baku sawah mencapai 104 ribu hektare. Untuk mempertahan lahan baku sawah terang Deru diperlukan inovasi di kabupaten atau kota.
"Dengan majunya perekonomian dan derasnya laju investasi bukan tidak mungkin akan mengurangi lahan-lahan pertanian. Ini akan jadi sasaran dalam perluasan perumahan dan kawasan industri. Maka harus dijaga sejak dini," jelas Deru.