Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bayi menangis. (Freepik.com)
Ilustrasi bayi menangis. (Freepik.com)

Intinya sih...

  • Firdaus (18) membunuh anak kandungnya NK (1,5 tahun) karena kesal anak terus menangis digendong.
  • Pelaku juga aniaya istrinya dan kabur ke kebun kopi setelah ditampar oleh suami, ibu korban meminta bantuan kepada masyarakat.
  • Anak yang dilarikan ke Puskesmas Muara Pinang tapi ditolak, meninggal dalam perjalanan ke RSUD Tebing Tinggi. Pelaku berhasil ditangkap di perkebunan kopi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Musi Rawas, IDN Times - Perbuatan keji Firdaus (18) warga Desa Batu Ampar kecamatan Lintang Kanan Tengah, Kabupaten Empat Lawang, Sumsel, ini membuat heboh. Papa muda ini membunuh anak kandungnya sendiri bernama NK yang baru berumur 1,5 tahun.

Peristiwa tragis tersebut terjadi pada Kamis (16/5/2024) pukul 12.30 WIB bertempat di rumah pelaku di Desa Batu Ampar Kecamatan Lintang Kanan. Pelaku membanting anak kandungnya karena kesal mendengar buah hatinga anak terus menangis digendong.

1. Pelaku geram anaknya terus menangis

Pinterest

Camat Lintang Kanan, Kodri Malisi, membenarkan kejadian ini. Ia mengatakan, sebelumnya pada Selasa (14/5/2024) pelaku dan istrinya Septi (17) menitipkan anak mereka kepada neneknya di Desa Lesung Batu.

"Lalu pada Kamis, pelaku meminta anaknya dikembalikan ke rumahnya di Batu Ampar. Sesampai di Desa batu ampar lalu digendong oleh pelaku dan diantar ke dalam kamar," ujarnya.

Tidak lama kemudian anak tersebut menangis dan pelaku geram, terlebih istrinya meminta pelaku untuk mengendong anaknya namun tidak diberikan oleh pelaku.

"Sang istri lantas marah dan langsung ditampar oleh pelaku. Setelah itu istrinya pergi ke sungai untuk meminta bantuan kepada masyarakat," jelasnya.

2. Ibu korban sempat minta pertolongan warga ambil anaknya

Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). (IDN Times/Aditya Pratama)

Usai ditampar oleh suami, ibu korban pun langsung meminta bantuan kepada masyarakat dan minta diantar ke rumah seseorang untuk meminta pertolongan agar anaknya segera diambil.

“Akan tetapi sesampai di rumahnya anak tersebut sudah lebam, lalu dilarikan ke Puskesmas Muara Pinang tapi ditolak. Langsung saja dirujuk ke RSUD Tebing Tinggi. Akan tetapi dalam perjalanan bayi tersebut sudah meningal dunia,” jelasnya.

Kini bayi berusia 1,5 tahun itu telah dimakamkan oleh pihak keluarga ibunya pada Kamis petang.

3. Pelaku sempat kabur usai bunuh anaknya

Foto hanya ilustrasi (pexels.com/kindelmedia)

Sementara itu, Kapolsek Lintang Kanan, Iptu S Silalahi mengatakan, pelaku sempat melarikan diri ke perkebunan kopi usai membanting anak kandungnya dan berhasil ditangkap. Dibantu warga, Unit Reskrim Polsek Lintang Kanan menangkap Firdaus, Kamis (16/5/2024) malam.

“Kejadian penganiayaan sekitar jam 12 siang. Pelaku kabur dan bersembunyi ke area perkebunan kopi hingga akhirnya Kamis malam berhasil ditangkap,” ungkapnya.

Editorial Team