dr. Iche Andriyani Liberty, M.Kes, Ahli Epidemiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. (IDN Times/Humas Pemprov Sumsel)
Epidemiologi Universitas Sriwijaya (Unsri), Dr Iche Andriyani Liberty sempat mengatakan, empat indikator penyebaran virus COVID-19 di Sumsel setelah PPKM justru semakin buruk. Indikator pertama soal angka kematian yang mencapai 4,80 persen lebih tinggi dari sebelum PPKM, yakni 4,75 persen atau di atas nasional 2,7 persen.
Lalu angka positivity rate dari sebelum PPKM sebesar 28,61 persen malah naik menjadi 29,49 persen. Angka ini jauh jika dibandingkan standar organisasi kesehatan dunia atau WHO yang berada di angka lima persen.
Indikator lain tentang tingkat kesembuhan Sumsel masih berada di 89,19 persen, atau di bawah angka nasional yang mencapai 90,8 persen. Lalu tingkat keterisian rumah sakit mengalami peningkatan mencapai 51 persen atau lebih tinggi dibanding sebelum PPKM yakni 30 persen.
"Artinya tidak ada perubahan karena tidak maksimal dalam pelaksanaannya. Untuk di Sumsel kenapa tidak maksimal, karena implementasinya kurang," tutup dia.