Suasana pertemuan dokter Syahpri dengan keluarga pasien yang melakukan intimidasi. (Dok. Istimewa)
Sebelumnya Ismet Saputra Wijaya sempat melakukan mediasi bersama pihak RSUD Sekayu terkait intimidasi terhadap dr. Syahpri. Dengan disaksikan Sekda Muba, kedua belah pihak dipertemukan untuk mendengarkan klarifikasi dari masing-masing pihak.
Dalam mediasi terbuka itu, Ismet mengaku kesal karena pengecekan laboratorium ibunya baru dilakukan pada hari Selasa. Menurutnya, sebagai pasien VIP harus mendapatkan fasilitas yang lebih (prioritas). Maka itu keluarganya rela membayar lebih untuk pelayan VIP.
"Saya menanyakan hal ini ke dokter Syahpri. Saya disuruh bersabar, kenapa saya disuruh bersyukur dan sabar padahal saya tidak marah. Di situ emosi saya memuncak. Apalagi melihat ibu saya terbaring di situ, saya sangat emosional," ucapnya saat mengklarifikasi di depan pihak RSUD Sekayu.
Terkait alasan dirinya dan sang adik membuka paksa masker dokter, tak lain karena kekhawatiran apakah betul yang memeriksa ibu mereka memang betul dokter atau bukan.
"Kita takut, makanya ingin memastikan apakah betul dokter atau bukan. Kita panik saat itu, jadi hanya ingin memastikan. Saya sampai mengecek siapa dokter Syahpri ini," ungkap Ismet.