Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rilis senpi tanpa dokumen ditangkap oleh Polres Lubuk Linggau (Dok: istimewa)

Lubuk Linggau, IDN Times - Polres Lubuk Linggau kembali menangkap jaringan penjualan senjata api (Senpi) yang melibatkan dua atlet menembak asal Musi Rawas (Mura). Dari hasil pengembangan, Agus Winoto (50) diringkus karena terlibat dan memiliki senpi tanpa dokumen resmi.

"Tersangka ditahan atas kepemilikan tiga senpi tanpa dokumen. Jenis senjata terdiri dua pucuk laras panjang jenis mouser, dan sepucuk senpi laras panjang jenis Sten Gun berikut 1.498 butir peluru," ungkap Kapolres Lubuk Linggau, AKBP Harissandi, Selasa (9/8/2022).

1. Sudah jual senpi sejak lima tahun terakhir

Senpi 9mm. (nationalinterest.org)

Dari hasil pengembangan diketahui jika tersangka Agus merupakan pengurus di persatuan menembak dan berburu (Perbakin) Musi Rawas. Selain menjadi pengurus, tersangka juga memiliki bengkel tempat restorasi senpi di rumahnya.

"Dari keterangan tersangka, dirinya sudah menjual dan memperbaiki senpi tanpa dokumen izin lima tahun terakhir," ungkap dia.

2. Polres Lubuk Linggau akan panggil Ketua Perbakin

Ilustrasi - Senjata api dan amunisi yang disita kepolisian. (Dok. Polres Bireuen)

Dari hasil pengembangan tersebut, polisi juga berhasil mengamankan beberapa alat yang digunakan tersangka untuk mereparasi senpi. Seperti gerinda, tabung gas, rompi, helm, dan perlengkapan bengkel senpi lainnya.

"Beberapa senpi laras panjang dan pendek dalam keadaan rusak juga disita dari tempat tersangka," jelas dia.

Terungkapnya kasus ini diawali dua atlet Perbakin yang melakukan jual beli senpi lewat media sosial. Dengan adanya tersangka baru dari Perbakin Musi Rawas, Harissandi juga akan memeriksa Ketua Perbakin setempat.

"Kita akan meminta keterangan dari Ketua Perbakin untuk memastikan sejauh mana keterlibatan Perbakin Mura dalam peredaran senpi ilegal ini," ujar dia.

3. Tersangka jual senpi secara langsung

Dok. Polsek walantaka

Tersangka Agus menyebutkan jika dirinya bertransaksi senpi secara langsung. Dirinya tak pernah berjualan secara online seperti dua atlet yang sebelumnya ditangkap lebih dahulu.

"Tawar menawarnya langsung bertemu dengan orangnya, pak," ujar tersangka Agus.

Tak cuma senjata api, Agus juga menjual amunisi senjata senilai Rp400.000 per kotak. Dari sana, dirinya kembali menjual amunisi dengan harga lebih tinggi. "Belinya satu kotak Rp400.000," tutup dia.

Editorial Team