Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Intinya sih...

  • Polisi menduga pembunuhan dilakukan secara cepat

  • Korban ditemukan dalam keadaan tidak wajar

  • Tim Reskrim Polrestabes Palembang mengumpulkan alat bukti dan menduga pelaku merupakan orang terdekat korban

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Tim Reskrim Polrestabes Palembang tengah mengumpulkan sejumlah alat bukti dalam kasus pembunuhan Ibu Rumah Tangga (IRT) di salah satu penginapan di Palembang. Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi menduga pelaku merupakan orang terdekat korban.

"Kita masih mendalami keterangan dari saksi maupun barang bukti yang kita kumpulkan dari TKP," ungkap Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Suggihartono, Senin (13/10/2025).

1. Polisi menduga pembunuhan dilakukan secara cepat

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Haryyo mengungkapkan, sebelum pembunuhan terjadi, korban diketahui sempat mengantar suaminya bekerja pada Jumat (10/10/2025). Sekitar pukul 16.00 WIB, korban AN terekam kamera CCTV datang bersama pelaku dan melakukan cek in di resepsionis hotel. Tak lama setelah itu, pelaku diketahui meninggalkan hotel sekitar pukul 18.00 WIB.

Korban kemudian baru ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamar nomor 8 pada Sabtu (11/10/2025) sekitar pukul 14.50 WIB.

"Saat korban bertemu pelaku, di luar sepengetahuan suaminya. Peristiwa ini terjadi sangat cepat, diketahui karena sebelum kejadian korban sempat mengantar suaminya bekerja," jelas dia.

2. Korban ditemukan dalam keadaan tidak wajar

Ilustrasi garis polisi. (IDN Times/Arief Rahmat

Harryo mengatakan, korban ditemukan meninggal dunia dengan cara tidak wajar dengan mulut tersumpal kain dan tangan terikat. Selain itu juga, polisi menemukan bukti bekas cekikan di leher korban.

"Kita masih kembangkan dan mencoba menyimpulkan mengenai peristiwa yang terjadi," jelas dia.

3. Dokter forensik identifikasi korban kemungkinan dibunuh

Ilustrasi garis polisi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Senada, Dokter Forensik RS Bhayangkara Palembang, Indra Nasution mengatakan, ada penemuan bukti kekerasan fisik di tubuh korban. Pihaknya menduga korban meninggal akibat kekerasan.

"Tangan korban diikat dengan hijabnya sendiri, lalu terdapat luka memar di mata serta lehernya," jelas dia.

Editorial Team