Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepsek SMPN 1 Prabumulih usai dicopot oleh Disdik Prabumulih viral di medsos (Instagram @lets.talkandenjoy)
Kepsek SMPN 1 Prabumulih usai dicopot oleh Disdik Prabumulih viral di medsos (Instagram @lets.talkandenjoy)

Intinya sih...

  • PGRI Sumsel menyatakan kebijakan Kepsek SMPN 1 Prabumulih sudah benar

  • Organisasi menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak

  • Wali Kota Prabumulih melakukan klarifikasi terkait pencopotan Kepsek SMPN 1 Prabumulih

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sumsel angkat suara soal pencopotan guru di Prabumulih. Organisasi profesi guru itu menegaskan, peristiwa tersebut kembali menunjukkan betapa guru sering diperlakukan tidak adil dalam setiap kebijakan pendidikan.

"Sekilas info seperti ini, sering terjadi dan pihak guru yang disalahkan. Sampai dicopot dari kepala sekolah itu, sangat miris sekali," ungkap Wakil Ketua II PGRI Sumatera Selatan Syahrial, Rabu (17/9/2025).

1. Kebijakan Kepsek SMPN 1 Prabumulih dianggap sudah benar

Kepsek SMPN 1 Prabumulih usai dicopot oleh Disdik Prabumulih viral di medsos (Instagram @lets.talkandenjoy)

Syahrial menjelaskan, soal aturan yang melarang siswa SMP membawa kendaraan ke sekolah sudah tepat dilakukan oleh Roni Ardiansyah. Hanya saja, teguran seperti itu kerap disalah artikan oleh banyak pihak.

"Terlepas pelarangan anak SMP membawa mobil itu sudah benar. Anak SMP naik motor saja belum boleh," jelas dia.

2. Ajak orang tua juga terlibat dalam membimbing anak

Kepsek SMPN 1 Prabumulih usai dicopot oleh Disdik Prabumulih viral di medsos (Instagram @lets.talkandenjoy)

Selain itu, PGRI Sumsel juga menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam proses pendidikan. Menurut mereka, orang tua seharusnya berperan aktif membina dan membimbing anak-anak agar memiliki sikap yang baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar.

Peran tersebut diharapkan bisa berjalan beriringan dengan tugas guru, bukan justru melemahkan kewibawaan dan profesionalitas tenaga pendidik. Dengan demikian, pendidikan anak menjadi tanggung jawab bersama, di mana guru mendidik di sekolah dan orang tua menanamkan nilai di rumah.

"Kalau kita selalu memanjakan anak kita menjadi generasi yang lemah atau dilemahkan saat mereka sedang belajar ilmu pengetahuan, ini di didik supaya mempunyai karakter yang kuat dan baik," jelas dia.

3. Wali Kota Prabumulih buru-buru klarifikasi

Wali Kota Prabumulih Arlan mengklarifikasi pencopotan terhadap Kepsek SMPN 1 Prabumulih (instagram @cak.arlan_official

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Prabumulih Arlan buru-buru melakukan klarifikasi terkait pencopotan Kepsek SMPN 1 Prabumulih. Roni yang tadinya dimutasi, kembali ditunjuk sebagai kepala sekolah di tempat yang sama.

Dirinya menjelaskan, pemanggilan terhadap Roni sebelumnya dilakukan hanya untuk memberikan teguran terkait kasus di SMPN 1 Prabumulih yang membuat sejumlah murid tidak betah. Sebagai kepala sekolah, Roni diminta untuk berbenah dimana, ada salah satu guru yang terlibat chat mesum dengan siswi.

"Saya baru menegur Pak Roni karena di sekolah itu ada kasus yang membuat anak sekolah tidak betah di situ. Kasus ini sudah mencuat di media massa. Saya sebagai Wali Kota Prabumulih memanggil Pak Roni, menegurnya, agar jangan sampai terjadi lagi. Dan guru sekolah itu sudah dipindahkan sekitar satu minggu yang lalu," jelas dia.

Terkait isu pencopotan dan mutasi dikarenakan teguran terhadap anaknya yang membawa mobil, Arlan pun membantah hal tersebut. Menurutnya, sang anak selama ini tidak pernah membawa mobil ke sekolah melainkan diantar.

“Terkait anak saya yang membawa mobil ke sekolah, itu adalah hoaks. Karena anak saya diantar. Kalau ini menjadi suatu kesalahan, saya sebagai Wali Kota Prabumulih meminta maaf kepada Pak Roni dan seluruh masyarakat," jelas dia.

Editorial Team