Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya (Dok: Humas Polda Sumsel)
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya (Dok: Humas Polda Sumsel)

Intinya sih...

  • Polisi lakukan penyelidikan kebakaran di tiga wilayah

  • Masyarakat diminta tidak membuka lahan dengan cara dibakar

  • BPBD Sumsel fokus lakukan penyemaian garam di udara

Palembang, IDN Times - Musim kemarau menjadi ancaman serius yang menghantui wilayah Sumatra Selatan (Sumsel). Berbagai upaya mencegah karhutla dilakukan lintas instansi guna memastikan tidak ada lahan yang terbakar. Hal tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Nandang Mukmin Wijaya, yang menyebutkan penanganan karhutla menjadi fokus kepolisian di daerah. Polisi turut melakukan penyelidikan terhadap kebakaran yang melanda sejumlah wilayah di Sumsel.

"Jajaran polres kami minta melakukan penyelidikan terkait kebakaran lahan, apakah memang sengaja dibakar atau terbakar sendiri," ungkap Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Nandang Mukmin Wijaya, Rabu (16/7/2025).

1. Polisi lakukan penyelidikan kebakaran di tiga wilayah

Proses pemadaman api karhutla (IDN Times/BPBD Sumsel)

Nandang mencatat ada tiga wilayah yang terpantau mengalami kebakaran lahan seperti, Muara Enim dengan lima titik api. Lalu Musi Banyuasin dua titik dan Musi Rawas dua titik, Senin (14/7/2025) lalu. Menurutnya kebakaran di tiga daerah tersebut bisa diatasi petugas setelah bergerak cepat melakukan pemadaman sebelum api membesar. Tim dari kepolisian pun langsung melakukan penyelidikan penyebab kebakaran.

"Untuk di Muara Enim kebakaran berada di area perusahaan sedangkan du Musi Rawas dan Musi Banyuasin berada di luar area perusahaan," jelas dia.

2. Masyarakat diminta tidak membuka lahan dengan cara dibakar

Ilustrasi karhutla di Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Memasuki musim kemarau dan ancaman karhutla, masyarakat diminta untuk terus waspada terkait kebakaran lahan. Pihaknya meminta masyarakat tidak membuka lahan dengan cara dibakar guna menghindari karhutla.

"Kami mengimbau masyarakat agar bisa menjaga hutan maupun lahan dari kebakaran karena dampaknya sangat luas dan merugikan banyak pihak," jelas dia.

3. BPBD Sumsel fokus lakukan penyemaian garam di udara

Proses water bombing oleh tim satgas Udara Karhutla Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Diberitakan sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel telah melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Proses OMC tersebut berlangsung selama lima hari mulai Minggu-Kamis mendatang. Selama dua hari pelaksanaan penyemaian garam di langit Sumsel, BPBD mencatat ada 4.000 kilogram garam yang berhasil disemai.

"Penyemaian dilakukan di kawasan gambut. Berdasarkan data bibit awan, potensi hujan memang lebih besar di OKI. Apalagi jika terbakar, asapnya bisa sampai ke Palembang,” ungkap Kepala BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana, Selasa (15/7/2025).

Iqbal menjelaskan, beberapa daerah lain di Sumsel turut akan menjadi fokus penyemaian garam guna menciptakan awan hujan. Adapun daerah yang akan mendapatkan OMC tersebut yakni, Musi Banyuasin (Muba), Banyuasin, PALI, dan Muara Enim.

"Kami juga telah mengajukan permintaan ke BNPB agar operasi ini diperpanjang jika bibit awan masih memungkinkan," jelas dia.

Editorial Team