Pj Wako Palembang Kritik Penanganan Stunting Oleh Pendahulunya

Intinya sih...
- Ratusan anak di Palembang mengalami stunting, terbanyak di Kecamatan Kertapati.
- Pemkot menargetkan kasus stunting tak bertambah dengan rencana restrukturisasi anggaran untuk makanan bergizi.
- Jumlah kasus stunting meliputi 12 kasus di Multi Wahana, 15 kasus di Sematang Borang, 11 kasus di Pembina, dan lebih dari 30 anak di Kertapati.
Palembang, IDN Times - Ratusan anak di Palembang mengalami stunting atau kasus anak kerdil dengan jumlah terbanyak berasal dari Kawasan Ulu, tepatnya di Kecamatan Kertapati.
Tercatat 410 anak terkena stunting karena kekurangan gizi dan tak mendapat asupan protein seimbang dari makanan anupun susu. Kini Pemkot menarget kasus anak kerdil tak makin bertambah.
"Ke depan Pemkot akan melakukan restrukturisasi terhadap anggaran stunting, perubahan anggaran dengan mengalihkan ke makanan bergizi, bukan seremonial," ujar Pj Wako Palembang, Ucok Abdulrauf Damenta, Jumat (26/7/2024).
1. Penderita stunting di Kertapati tertinggi di Palembang
Jumlah kasus stunting meliputi 12 kasus di Multi Wahana, Sematang Borang 15 kasus, Pembina 11 kasus dan tertinggi di Kertapati dengan jumlah kasus mencapai lebih dari 30 anak.
"Meski yang lain (daerah) di bawah 10 kasus, tapi bukan berarti tidak ada, kita ingin semua zero stunting, sama seperti zero polio," kata dia.
2. Anggaran stunting fokus pemberian makanan bergizi
Ucok mengakui selama ini angggaran untuk mengatasi kasus anak kerdil didominasi dengan penyelenggaraan acara, ketimbang berbagi makanan bergizi kepada anak usia produktif.
"Mengatasi stunting akan langsung ke pemberian gizi, tidak ada lagi seminar, seremonial. Jika masih, akan kita refocusing," timpal dia.
3. Bagi-bagi telur dan susu gratis sekaligus merayakan HUT Indonesia
Langkah penting menekan angka stunting hingga zero kasus adalah dengan memberikan makanan bergizi kepada anak-anak di tiap kecamatan/kota dan Palembang akan membagikan susu serta telur gratis.
Pembagian tersebut mulai dilakukan pada 1 Agustus 2024, sekaligus merayakan momen Hari Ulang Tahun (HUT) Indonesia pada 17 Agustus, serta sebagai bentuk komitmen pemerintah mengikuti aturan Presiden agar kasus anak kerdil nol.
"Kita akan mulai melakukan penyerentakan, pada 1 Agustus, pemberian gizi kepada anak-anak di Palembang. Telor itu, satu anak nantinya 2 telor, susu ada kacang hijau dll," jelasnya.