Piala Dunia U20 Diundur 2023, Sumsel Jamin Stadion dan Venue Terawat

29 Des 2020, 13:33 WIB

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali bersama tim delegasi Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia atau PSSI meninjau kesiapan empat venue pelaksanaan Piala Dunia U20 tahun 2021 (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Piala Dunia U20 tahun 2021 dipastikan mundur hingga 2023 mendatang. FIFA memutuskan event itu belum bisa terlaksana akibat pandemik COVID-19 hingga 2023.

Palembang yang dijadikan sebagai salah satu tuan rumah penyelenggaraan, turut berdampak karena sejumlah venue sudah melakukan renovasi. Namun menurut pengelola Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), pembatalan justru membuat persiapan lebih maksimal.

"Tidak ada masalah dengan kebijakan itu, Kalau venue telah siap tentu perawatan yang kita butuhkan. Semua berupaya menjamin stadion tetap dalam kondisi baik, mudah-mudahan 2023 awal nanti bisa lancar walau mundur 13 bulan," ujar Sekretaris Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Mirza Mursalin kepada IDN Times, Selasa (29/12/2020).

1. Respon positif penundaan Piala Dunia U20 tahun 2021 membuat pelaksanaan lebih meriah

Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) di JSC Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Melihat venue yang telah direnovasi dan perawatan rumput di lapangan sudah dalam kondisi optimal, Mirza menyebut pihaknya akan berkoordinasi dengan FIFA dan PSSI Sumatra Selatan (Sumsel), agar dalam pemeliharaan stadion tetap terlaksana tanpa kendala.

"JSC sebagai pengelola venue selalu siap walau diundur. Semoga dengan pengunduran menjadikan momen penyelenggaraannya lebih meriah. Kita akan koordinasi dengan PSSI sebagai representatif FIFA di Indonesia, dan GSJ akan dipergunakan untuk event yang sesuai keperuntukkannya," kata dia.

2. Asprov PSSI Sumsel sebut tidak ada kekecewaan karena penundaan Piala Dunia U20

Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) di JSC Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Ketua Asprov PSSI Sumsel, Ucok Hidayat menambahkan, penundaan Piala Dunia U-20 justru membuat daerah lebih siap. Ia optimis penundaan membuat panitia lokal makin percaya diri sebagai tuan rumah.

“Walau kami sudah bekerja keras selama beberapa bulan terakhir untuk mengejar progres, tapi tidak ada kekecewaan bagi kami. Justru ada nilai positifnya, bisa ada waktu untuk lebih menyiapkan daerah," tambahnya.

3. FIFA sebut kondisi saat ini menjadi ancaman luar biasa

Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) di JSC Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menurut mantan manajer Sriwijaya FC itu, keputusan FIFA sebagai otoritas sepak bola dunia menunda pelaksanaan Piala Dunia U20 merupakan kebijakan yang wajar. Sebab kondisi saat ini tidak memungkinkan untuk keluar dan masuk negara lain.

"Apalagi katanya ada varian virus baru, dan kabarnya seluruh negara Eropa melakukan lockdown. Negara kita pun juga, untuk kedatangan dari Eropa. Artinya, FIFA melihat ini sebagai ancaman yang luar biasa," jelas dia.

4. Jamin venue dirawat maksimal

Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) di JSC Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Ia mengklaim Sumsel sudah sangat siap menyelenggarakan ajang kelas dunia, mulai dari sarana dan prasarana hingga kesiapan sumber daya manusia. Bahkan beberapa kali saat kunjungan tim teknis PSSI, Sumsel selalu mendapat pujian atas pencapaian di lapangan.

“Apa yang sudah dicapai ini akan terus kami jaga. Misal perawatan rumput akan tetap dilakukan, begitu juga dengan tiga lapangan sebagai latihan yang sudah dibongkar akan terus dikerjakan sesuai target," terangnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, sejauh ini persiapan Sumsel tinggal menyisakan perbaikan lapangan latihan. Seperti Lapangan Atletik, Lapangan Panahan, dan Lapangan Bisbol.