Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kerajinan tangan yang diproduksi @ryuu.handcraft (IDN Times/istimewa)

Palembang, IDN Times - Gelombang Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) selama pandemik memunculkan pelambatan aktivitas ekonomi masyarakat. Mereka yang terdampak PHK, harus mencari cara untuk bertahan hidup dengan beralih profesi.

Hal ini sempat dirasakan oleh Dita Laprisa, pekerja kantoran di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), yang merasakan dampak PHK pada April 2021 lalu. Bahkan sejak awal pandemik 2020, kabar berakhirnya masa kerja sudah santer terdengar.

"Sebelumnya saya bekerja di perusahaan di bidang konsultan kontraktor BUMD di Sumsel. Namun sejak ada perubahan kebijakan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api (KEK TAA), perusahaan mulai goyah. Ditambah pandemik, akhirnya menimbulkan PHK hingga kantor pun tutup," ungkap Dita saat dibincangi IDN Times, Kamis (9/12/2021).

1. Teruskan usaha keluarga di bidang kerajinan tangan

Kerajinan tangan yang diproduksi @ryuu.handcraft (IDN Times/istimewa)

Setelah PHK, Dita mulai terpikir untuk meneruskan usaha kerajinan tangan yang telah dirintis kakak sepupunya sejak 2014. Usaha kerajinan tangan tersebut diketahui sempat vakum, sebelum akhirnya Dita masuk untuk meneruskan.

"Bisnis handicraft ini sebenarnya milik kakak saya sebagai sambilan bisnis interior. Karena sudah tidak bisa handle, akhirnya saya ambil alih beberapa waktu setelah saya PHK," ujar dia.

2. Tetap enjoy meski beralih profesi

Editorial Team

Tonton lebih seru di