Palembang, IDN Times - Peralihan musim hujan menuju kemarau yang tidak tentu membuat petani kopi di Sumatra Selatan (Sumsel) pasrah. Hujan yang terus mengguyur sejumlah wilayah penghasil kopi di Sumsel memicu gagal panen.
Kondisi gagal panen itu membuat petani mengalami penurunan produksi hingga 70 persen. Jika sebelumnya petani kopi bisa menghasilkan 1 ton kopi jenis robusta, maka akibat kegagalan panen hanya mendapatkan 300 kilogram.
"Sekarang seharusnya musim kemarau namun hujan deras masih sering kali terjadi. Kondisi ini membuat tanaman kopi rentan busuk karena kondisi lembab," ungkap Joni Efendi (34), petani di Semende Darat Ulu, Sumsel, Jumat (22/7/2022).