Pernikahan Beda Usia 40 Tahun, Mbah Gambreng Kenal Lewat Kuda Lumping

Menurut Joko, kisah cinta keduanya bersemi saat sama-sama mengisi kesenian Kuda Lumping. Ardi sebagai pemain kuda lumping yang kerap pergi dari satu kampung ke kampung lain, sering bertemu Mbah Gambreng yang membantu pagelaran seni sekaligus pengurus.

"Jadi mereka kenalnya di kesenian Kuda Lumping. Pernikahan kemarin dilakukan secara kekeluargaan dihadiri kedua keluarga," ujar dia.

Warga melihat pernikahan ini didasari cinta yang kuat antara kedua pasangan. Menurut Joko, Mbah Gambreng bukanlah orang yang berduit, dirinya pun tinggal di sebuah gubuk di pinggiran desa dekat pemakaman kampung. Kondisi itu tidak menyurutkan Ardi untuk menikahi kekasih hatinya.

"Kami sendiri heran dengan pernikahan fenomenal ini. Mbah Gambreng (maaf) bukan orang yang berduit, tapi pernikahan ini sempat mengundang kehebohan," jelas dia.

Mbah Gambreng dikenal oleh warga Bumiharjo karena  aktif dalam kesenian kuda lumping. Dirinya juga memiliki banyak anak angkat di desa tersebut, sehingga hubungan kekeluargaan di sana saling terhubung.

Dari penuturan Mbah Gambreng, kisah cinta keduanya bersemi sejak sembilan bulan lalu. Mereka berdua kerap ketemu di acara kuda lumping.

Mbak Gambreng awalnya menganggap Ardi sebagai anaknya sendiri. Tidak ada perasaan lebih hingga Ardi mengungkapkan rasa cintanya.

"Saya sering mengejeknya, kamu itu sudah dewasa sudah waktunya cari pasangan dan menikah, tetapi justru dia menyatakan cinta kepada saya. Karena kelihatannya dia serius dan pihak keluarganya juga menyetujui, maka kami pun mematangkan niat untuk menjalin hubungan rumah tangga," kata Mbah Gamreng singkat.