Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menu MBG di SDN 129 Palembang (Dok. IDN Times)
Menu MBG di SDN 129 Palembang (Dok. IDN Times)

Intinya sih...

  • Dapur MBG Palembang menyajikan menu mie goreng sekali seminggu, pisang, tahu, dan bakso goreng dalam wadah plastik.
  • Sekolah SDN 129 Palembang mendapatkan dua kali pembagian MBG per hari dengan porsi berbeda sesuai kalori kebutuhan.
  • Reaksi murid dan wali murid terhadap menu MBG yang kurang mengenyangkan serta harapan bertemu Presiden Prabowo Subianto yang tidak terwujud.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Palembang masih berjalan sejak rilis perdana 6 Januari 2025. Masuk tiga bulan program prioritas Presiden Prabowo Subianto berjalan, pelaksanaan pembagian MBG di lapangan mengalami perubahan dan pergantian menu tiap bulan.

Pantauan IDN Times di SDN 129 Palembang, menu MBG pada 25 April 2025 menyajikan paket mi goreng, pisang, sepotong tahu dan satu biji olahan bakso goreng dalam wadah plastik. Sedangkan saat Prabowo dikabarkan akan meninjau pembagian MBG di SDN 129 pada 23 April, sekolah tersebut menerima MBG nasi putih, semangka, ayam goreng, telur rolade, dan sayur tumis sawi campur wortel jagung, beserta susu yang dihidangkan dalam wadah stainless atau ompreng.

1. Menu mi masuk dalam hidangan rutin MBG

Menu MBG di SDN 129 Palembang (IDN Times)

Diketahui, sekolah SDN 129 Palembang mendapatkan dua kali pembagian MBG per hari. Dua kali penyaluran itu untuk siswa sekolah pagi dan siang. Menu-menu bagi murid sekolah pagi dan siang dibagikan serupa. Tetapi porsinya berbeda menyesuaikan kalori kebutuhan.

Standar kebutuhan kalori yang diperlukan siswa sesuai Badan Gizi Nasional (BGN) adalah 650 kkal untuk kelas 4-6 SD dan kelas rendah dari 1-3 SD 450 kkal. Tak hanya beda kebutuhan kalori, dana MBG kelas rendah dan tinggi pun berbeda. Yakni Rp10 ribu kelas 4-6 dan untuk kelas 1-3 SD hanya Rp8 ribu per porsi.

Menurut Rizki, pengelola sekaligus penyedia dapur MBG di Sukarami yang menyalurkan paket ke SDN 129 Palembang, menu mi goreng memang menjadi hidangan rutin program MBG ke sekolah.

"Seminggu sekali tiap hari jumat (ada menu mi)," katanya kepada IDN Times melalui WhatsApp, Jumat (25/4/2025).

2. Siswa mengaku tak kenyang karena makan MBG

Menu MBG di SDN 129 Palembang (IDN Times)

Cerita beberapa siswa di SDN 129 Palembang, meski tiap Senin-Jumat mereka menerima pembagian MBG dengan menu berbeda untuk variasi agar tidak bosan, porsi menu MBG bagi sejumlah murid tidak mengenyangkan. Tak jarang mereka pun jajan atau membawa bekal tambahan agar perut kenyang.

Kata Ilham salah satu murid di sana, dirinya tetap membawa bekal ke sekolah meski mendapatkan distribusi MBG. Memang sebelum ada MBG, dia selalu bawa makanan masakan ibunya untuk dimakan ketika istirahat.

"Makan MBG juga, makan bekel juga, gak kenyang soalnya jadi dimakan semua," ujar dia.

3. Wali murid harap menu MBG menarik dan disukai anak

Aktivitas siswa SDN 129 Palembang menunggu kedatangan Presiden Prabowo Subianto (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sementara pendapat salah seorang wali murid merespons menu MBG yang dibagikan ke sekolah, dia menyebut, kebutuhan makan bagi anak lebih bijak dipikirkan orang tua masing-masing ketimbang harus jadi program prioritas pemerintah.

Apalagi katanya, menu MBG terkadang tidak sesuai selera anak dan porsi yang dibagikan tak mencukupi dan memenuhi rasa kenyang. Meski bersyukur, program MBG telah terlaksana tiga bulan terakhir karena bisa membantu sebagian kebutuhan murid lainnya. Tetapi ia menilai program MBG kurang efektif.

"Urusan makan anak sebenarnya jadi tanggung jawab orangtua. Cukuplah orangtua yang berpikir bagaimana memenuhi kebutuhan gizi anak. Tapi ini sudah jadi program, ya sudah terima saja. Tapi sebaiknya ya, menunya itu menarik dan disukai anak," jelas Ine, nama panggilan salah satu wali murid di SDN 129.

4. Nama Prabowo diserukan siswa kala menunggu kedatangannya

Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan kerja ke Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Berdasarkan agenda Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, Prabowo Subianto pada 23 April memang terjadwal berkunjung ke SD N 129 pukul 09:00 WIB didampingi Wali Kota Ratu Dewa.

Namun ternyata, jadwal itu tak dihadiri Prabowo, karena beliau kunjungan kerja ke Ogan Ilir bersama Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Herman Deru yang juga masuk dalam agenda Kepresidenan RI.

Berita IDN Times sebelumnya, meski batal kunjungan ke SD N 129 Palembang, para siswa ternyata sudah berbaris sepanjang kawasan sekolah di Jalan H.M Saleh, Sukarami Palembang menuju Jalan protokol Kolonel H Burlian sejak pagi hari.

Para siswa yang berbaju batik sembari membawa bendera kecil antusias menyambut kedatangan Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto dalam rangka kunjungan kerja ke Sumsel. Iring-iringan mobil kepresiden sempat melintas di depan para siswa yang sudah menunggu kedatangan RI I sejak pagi. Mereka berharap Prabowo mampir ke sekolah mereka sesuai jadwal yang ada.

Iring-iringan kendaraan dinas presiden melintas sekitar pukul 09.55 WIB. Para siswa semakin antusias saat melihat iring-iringan kendaraan dinas presiden melintas.

Diketahui Presiden Prabowo membawa mobil dinasnya berjenis MV3 Garuda Limousine garapan PT Pindad. Saat melihat mobil tersebut para siswa pun meneriakan yel-yel untuk menarik perhatian.

"Prabowo, Prabowo, Prabowo, Prabowo," ungkap para siswa dari pinggir jalan.

Iring-iringan tersebut sempat memelankan laju kendaraannya sebelum tancap gas menuju lokasi acara penanaman Padi Apung yang akan dihadiri Presiden Prabowo.

5. Siswa SDN 129 berharap bertemu Prabowo

Siswa SDN 129 Palembang menyambut iring-iringan kendaraan presiden (IDN Times/Rangga Erfizal)

Para siswa yang sejak pagi menunggu kedatangan Prabowo mengaku kecewa campur senang. Meski tidak dapat bertemu Prabowo, mereka senang melihat iring-iringan kendaraan dinas presiden melintas di depan sekolah mereka.

Salah satu siswa yang ditemui IDN Times mengaku berharap bisa bertemu Presiden ke-8 tersebut. Namun, agenda kunker yang padat membuat rencana yang ada tidak terlaksana.

"Berharap bisa ketemu Presiden. Tapi mobilnya lewat di depan," jelas Eldanta siswa kelas 5 SDN 129 Palembang.

Momen hendak bertemu presiden tersebut juga dirasakan orang tua siswa. Jika siswa masuk pukul 07.00 WIB, mereka antusias mengantar anaknya ke sekolah lebih pagi sekitar pukul 06.20 WIB. Harapannya sama, bisa melihat langsung sosok presiden.

"Kecewa pasti gak bisa bertemu langsung. Mungkin agenda padat, katanya mau menanam padi," jelas dia.

Mereka pun sempat melambaikan tangan saat sebuah helikopter yang diduga rombongan presiden melintas di atas sekolah mereka.

Editorial Team