Palembang, IDN Times - Pertandingan lanjutan Liga 1 Indonesia yang seharusnya dilaksanakan pada 1 Oktober lalu, terpaksa ditunda oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Liga 2 pun ikut diundur hingga November nanti, karena Polri tak mau memberikan izin penyelenggaraan di tengah pandemik COVID-19.
Penolakan mengeluarkan izin oleh Polri memang cukup beralasan setelah keluarnya maklumat dan penegasan tidak akan mengeluarkan izin keramaian di semua level. Ditambah kasus COVID-19 masih mengalami peningkatan. Pihak berwajib khawatir penyelenggaraan sepak bola malah memunculkan klaster baru.
Namun sejumlah pihak mengaitkan penundaan liga dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang tetap berlangsung, dan kini memasuki tahapan kampanye. Pihak-pihak yang terkait dengan Liga 1 dan 2 berharap kepolisian lebih bijak sebelum PSSI dan PT. LIB akhirnya mengundurkan jadwal kick off.
"Seharusnya Pilkada juga bisa ditunda juga, sehingga keputusan seimbang," ungkap pemain Sriwijaya FC, Rifki Ahmad Ale Silitonga kepada IDN Times, Minggu (4/10/2020).
Sejumlah pemain dan manajemen klub di Liga 1 maupun 2 mengungkapkan kekecewaannya. Beberapa tim harus merugi dan kehilangan sponsor karena ketidakpastian jadwal lanjutan.
Manajer klub berjuluk Laskar Wong Kito, Hendri Zainudin, mengaku pasrah meski keputusan yang dibuat menurutnya kurang bijak. Padahal jelang kompetisi, Sriwijaya FC dan klub lain telah melakukan serangkaian uji coba serta mempersiapkan tim sejak jauh hari untuk menyambut pertandingan.
"Penundaan kompetisi semakin membuat permasalahan melebar. Batalnya kompetisi sampai awal November, bagi kita manajemen, mendengarnya saja syok dan kecewa," ujarnya, Selasa (29/9/2020).
Manajer Muba Babel United (MBU), Achmad Haris, mengkritisi sikap Polri dan keputusan PSSI yang menunda laga. Haris mencontohkan pelaksanaan pertandingan sepak bola di luar negeri di tengah pandemik COVID-19. Sejumlah pertandingan olahraga bergengsi di Eropa sudah kembali dilaksanakan, termasuk lomba balap motor MotoGP.
"Kalau masing-masing klub berkomitmen dan mematuhi protokol kesehatan, saya rasa berjalan aman," sebutnya.