Banyuasin, IDN Times - Petugas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sungai Lilin, Rahmad Sahid mengungkapkan, proses pencarian terhadap korban kecelakaan kapal speedboat terus dilakukan. Proses pencarian pun masih difokuskan masih dalam radius terdekat dari lokasi kejadian.
"Kita takutkan mereka (korban) masih terjebak di bawah tongkang pengangkut batubara. Speedboat ditabrak saat berada di pinggiran sungai," ujar Rahmad Sahid, Rabu (5/8/2020).
Rahmad menjelaskan, speedboat tersebut bertabrakan dengan tongkang sekitar pukul 09.12 WIB di Sungai Penuguan, Kecamatan Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan (Sumsel).
Kapal yang seharusnya mengangkut para penumpang tujuan Kampung Tobo Karang Agung menuju Sungai Lilin, Musi Banyuasin (Muba) itu pun karam. Saat berada di TKP, kapal yang tengah melaju tiba-tiba mengalami mati mesin. Kondisi arus sungai yang deras mengakibatkan kapal terbawa dan menghantam tongkang yang tengah bersandar.
"Kita baru mendapat laporan kejadian pukul 10.00 WIB, laporan itu langsung diteruskan dengan proses evakuasi. Kapal tidak hancur saat dievakuasi," jelas dia.
Berdasarkan kesaksian penumpang yang selamat bernama Rahmad mengatakan, sesaat usai tabrakan sebanyak enam orang penumpang berusaha berenang dan ditolong oleh warga sekitar. Sedangkan lima orang lain hingga saat ini tidak diketahui keberadaannya.
"Warga dan speedboat yang kebetulan lewat juga langsung membantu korban selamat. Sejauh ini, kita belum mengetahui kondisi mereka yang hilang. Kita masih teruskan proses pencarian," ujar dia.
Kepala Kantor Basarnas Palembang, Herry Marantika sebelumnya mengatakan, pihaknya sudah menurunkan tim evakuasi dengan peralatan lengkap untuk pencarian. Menurutnya, para korban yang belum ditemukan diperkirakan tenggelam terbawa arus sungai.
"Saya mengerahkan tujuh orang personel Rescue KPP Palembang untuk menuju lokasi kejadian guna melakukan proses pencarian terhadap korban," tutup dia.