Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Penjelasan Mengenai Menu Makanan Bergizi Gratis di Palembang Hari Ke-2

Menu makanan Bergizi Gratis hari kedua di Palembang (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Sejak gong makan bergizi gratis (MBG) dimulai Senin (7/1/2025) kemarin, pengusaha katering di Palembang menghadapi tantangan untuk memenuhi kebutuhan gizi para siswa mulai dari TK, SD, dan SMP. Nilai gizi dan keberagaman makanan tersebut harus dipenuhi agar 2.928 siswa di tahap awal di Palembang dapat merasakan.

"Untuk menu yang disajikan juga terus disesuaikan dengan pedoman angka kecukupan gizi yang ketat. Menunya selalu kita koordinasikan dengan Badan Gizi Nasional (BGN)," ungkap Pelaksana Program Makan Bergizi Gratis, Muhammad Dicky Alghaffar, saat ditemui IDN Times, Selasa (7/1/2025).

1. Pastikan kegigenisan makanan terjaga

Menu makanan gratis di TK Palembang (Tangkapan layar/IDN Times Feny Maulia Agustin)

Dicky menjelaskan, bahwa standar gizi yang dikeluarkan dapurnya sudah sesuai dengan nilai baku yang dikeluarkan pemerintah pusat. Dari SPPG akan mengeluarkan daftar menu untuk dievaluasi oleh BGN.

"Termasuk soal kehigienisan harus juga dipikirkan karena kan sudah disertifikasi," jelas dia.

2. Akan pertimbangkan makanan yang disukai anak-anak

ilustrasi telur (pexels.com/Julian Schwarzenbach)

Untuk hari pertama pelaksaan MBG, dirinya menyebut menunya adalah olahan daging ikan gabus, tempe buncis, nasi dan pisang. Sedangkan untuk menu dihari kedua pelaksanaan MBG, pihaknya menyediakan, nasi, semangka, capcay, tahu dan ayam asam manis.

"Untuk menu ini kami akan terus melakukan evaluasi, terutama soal menu yang ada. Kita akan lihat menu apa saja yang disukai anak-anak apa lagi kan kita menjaga agar menu makanan tidak terlalu pedas," jelas dia.

3. Protein susu disubstitusi ke makanan

ilustrasi daging ayam (pexels.com/Leeloo The First)

Terkait tidak adanya susu dalam menu MBG, saat ini baru dilakukan di wilayah sentra penghasil susu. Sedangkan untuk di Palembang cakupan gizi yang berasal dari susu dialihkan atau disubstitusi dengan yang setara seperti telur dan sebagainya.

"Sejauh ini arahan untuk wilayah yang bukan sentra penghasil susu belum dibolehkan menggunakan susu kemasan. Karena apa takutnya menjadi permasalahan baru menimbulkan persoalan sampah," jelas

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
Rangga Erfizal
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us