Palembang, IDN Times - Suara kritikan atas pembungkaman terhadap Band Sukatani asal Purbalingga menjadi bahan bakar gerakan sosial. Aksi penarikan lagu "Bayar, Bayar, Bayar" dari sejumlah platform digital menjadi simbol perlawanan masyarakat dalam protes Indonesia Gelap pekan lalu di sejumlah wilayah di Indonesia.
Lagu tersebut menyebar lebih cepat setelah para personel band dintimidasi hingga menjadi tagar yang menyatukan gerakan sipil. Alih-alih pembungkaman, represi dinilai menjadi penyatu gerakan sipil dalam merespon kondisi sosial yang ada.
"Mungkin bisa kita lihat sebagai reaksi dari pada kondisi sosial atau kritik sosial terhadap persoalan di negeri ini, utamanya kinerja polisi. Sebenarnya ini juga harus dipandang jadi masukan untuk pemerintah dan kepolisian untuk memperbaikan kinerja polisi sendiri," ungkap Pengamat Sosial UIN Raden Fatah Palembang, Profesor Abdullah Idi kepada IDN Times, Selasa (25/2/2025).