Ilustrasi tabung gas (LPG) 3 kilogram subsidi Pertamina. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Bambang menambahkan, elpiji 3 kilogram tersebut selama ini digunakan oleh 25 juta usaha mikro dan dikonsumsi masyarakat menengah ke bawah yang berjumlah sekitar 110 juta di Indonesia (data BPS). Kenaikan harga tersebut juga terjadi ditabung gas elpiji nonsubsidi untuk isi ulang 5,5 kg seharga Rp110.000 hinggaRp240.000.
"Berbeda dengan di Malaysia harga elpiji isi ulang 16kg sebesar 25,8 ringgit atau setara dengan Rp90.300. Maka jika ada elpiji 3 kg di Malaysia harganya sebesar Rp16.900 rupiah, padahal harga tersebut bukan harga subsidi di Malaysia," jelas dia.
Menurutnya, di Malaysia pemerataan harga bisa terjadi hingga ke wilayah Kinabalu dan Serawak yang berada di Kalimantan. Padahal Malaysia mengimpor gas elpiji dari negara yang sama dengan Indonesia yaitu dari USA, Arab, Qatar, Anggola, Kuwait dan Singapura.
"Sampai ke pelosok-pelosok harganya berbeda tidak lebih dari 1 ringgit. Sehingga hampir dikatakan harga adalah sama di seluruh wilayah Malaysia sampai ke pedalaman" beber dia.