Penerima Bansos di Padang Terafiliasi Judol Terancam Dikeluarkan

- Fadli meminta Dinsos Padang melakukan sensus ulang terhadap penerima Bansos untuk menentukan jumlah yang sebenarnya.
- Sensus akan dilakukan dengan mendatangi rumah penerima Bansos, menanyakan penghasilan dan pekerjaan, serta mencari solusi untuk masalah kesejahteraan sosial.
- Fadli tidak akan meminta data dari PPATK terkait pelaku judi online, namun mempercayakan surveilans lapangan untuk pengecekan penerima Bansos.
Padang, IDN Times - Penerima Bantuan Sosial (Bansos) yang ada di Kota Padang terancam akan dikeluarkan jika ditemukan terafiliasi judi online oleh Dinas Sosial nantinya.
"Jangan sampai ada pengeluaran-pengeluaran yang tidak penting dikeluarkan oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Kalau ditemukan, maka akan kami keluarkan," kata Wali Kota Padang, Fadli Amran.
Ia mengatakan, KPM yang tidak menggunakan dana Bansos sesuai dengan peruntukan maka akan langsung diberikan sanksi dikeluarkan dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
1. Minta Dinsos lakukan sensus ulang

Fadli mengatakan, untuk melihat hal tersebut, ia meminta agar Dinas Sosial (Dinsos) Padang kembali melakukan sensus terhadap masyarakat penerima Bansos di Kota Padang.
"Seharusnya sensus ini kita lakukan dalam 100 hari kerja, tetapi karena kesibukan itu belum bisa kita lakukan. Kita akan lakukan itu dalam waktu dekat," katanya.
Ia mengatakan, sensus tersebut akan dilakukan dalam tahun 2025 ini untuk menentukan jumlah masyarakat penerima Bansos yang ada di Kota Bengkoang.
2. Rencana sensus yang akan dilakukan

Fadli mengungkapkan, pihaknya akan melakukan sensus tersebut dengan mendatangi setiap rumah penerima Bansos yang ada di Kota Padang.
"Kita akan datangi rumahnya, kita akan tanya mereka soal penghasilan dan pekerjaannya serta uang Bansos yang sudah diterima dikemanakan dan digunakan untuk apa," katanya.
Selain itu, ia juga ingin memastikan hebit yang menghalangi kesejahteraan sosial pada masyarakat penerima Bansos di Kota Padang tersebut.
"Kalau misalnya orang tua laki-lakinya merokok, nanti kita akan sampaikan dan kita juga akan carikan solusinya," katanya.
3. Tidak manfaatkan data PPATK

Menurut Fadli, ia kemungkinan tidak akan meminta data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang memiliki data seluruh pelaku judi online.
"Saya rasa untuk saat ini yang penting pihak pemerintahan akan melakukan identifikasi dari surveilans kita. Kita juga punya kader untuk mengecek itu semua," katanya.
Ia mempercayakan semuanya kepada surveilans yang ada di lapangan untuk melakukan pengecekan terhadap seluruh penerima Bansos yang ada di Kota Padang.