Ogan Ilir, IDN Times - Polsek Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir (OI) akhirnya mengamankan NS (20), warga Pangkalan Balai, Kabupaten Banyuasin, karena membawa kabur seorang bocah kelas 6 SD asal Desa Belanti OI.
Bocah tersebut dilaporkan menghilang sejak 13 Juli dengan meninggalkan sepucuk surat. Pihak keluarga berupaya mencari dan akhirnya menemukan Ita Purnamasari di wilayah Banyuasin.
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Raja, Bripka Prayudho Wibowo, membenarkan telah mengamankan terduga pelaku yang mengakibatkan seorang ABG di Desa Belanti kabur meninggalkan rumah tersebut.
"Pelaku sudah kita tangkap dan dibawa ke Unit PPA Polres OI untuk ditindaklanjuti," ujarnya.
Menurut Kanit Reskrim, antara korban dengan pelaku sudah berteman selama dua minggu di Facebook. Keduanya pun menjalin kasih dan berjanjian untuk bertemu di Pangkalan Balai, Banyuasin.
"Mereka akhirnya ketemuan. Korban dijemput dari Tanjung Raja oleh pelaku menggunakan mobil," ungkapnya.
Pihaknya juga sudah mengarahkan keluarga korban IP membuat laporan ke Satreskrim Polres Ogan Ilir.
Sebelumnya Kepala Desa Belanti mengatakan, Ita yang merupakan warganya tersebut ternyata pergi dari rumah untuk menemui seorang pria di Pangkalan Balai. Setelah mendapatkan informasi bahwa ABG tersebut meninggalkan rumah, pihaknya langsung melacak keberadaannya.
"Alhamdulillah, berdasarkan penelusuran jejak digital telah menemukan anak tersebut. Saat ini sang anak sudah pulang ke rumah dan pemuda tersebut telah diamankan pihak berwajib," ucapnya.
Berkaca dari kasus ini dan kasus serupa yang pernah terjadi sebelumnya, Polres Ogan Ilir mengeluarkan imbauan keras. Kapolres OI, AKBP Bagus Suryo Wibowo, mengimbau masyarakat untuk lebih hati-hati di tengah kemajuan zaman yang kian pesat terutama era media sosial.
"Aksi-aksi kejahatan yang bermula dari media sosial juga banyak terjadi. Jangan mudah percaya kepada orang-orang yang belum kita kenal, apalagi hanya kenal lewat media sosial," ucap Bagus didampingi Kasi Humas Polres Ogan Ilir AKP Herman.
Maka dari itu, agar terhindar dari hal-hal tersebut, masyarakat harus ekstra waspada, terlebih lagi berkenalan dengan orang baru di media sosial.
"Banyak akun palsu atau bayangan yang sengaja dibuat dengan menggunakan foto orang lain dan disalahgunakan untuk berbuat kriminal," tegasnya.