Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kondisi Nagari Salareh Aie usai dihantam banjir bandang (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)
Kondisi Nagari Salareh Aie usai dihantam banjir bandang (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Intinya sih...

  • Pembangunan Huntara di Kabupaten Agam baru mencapai 10 persen progresnya.

  • Kepala BPBD Kabupaten Agam, Rahmad Lasmono, mengatakan pihaknya sedang mengebut pembangunan untuk 117 KK korban banjir bandang.

  • Huntara yang dibangun berupa model barak dengan 5 pintu untuk 5 KK yang akan dipindahkan dari pengungsian.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Padang, IDN Times - Sebulan berlalu pasca bencana banjir bandang yang menimpa beberapa lokasi di Kabupaten Agam. Bencana yang meluluhlantakkan daerah itu terjadi pada Kamis (27/11/2025) silam.

Namun, sampai saat ini warga di daerah Palembayan masih menginap di pengungsian yang merupakan gedung Sekolah Dasar (SD). Warga yang kehilangan rumahnya masih belum dipindahkan ke Hunian Sementara (Huntara) yang dijanjikan oleh pemerintah.

1. Bagaimana progres pembangunan Huntara di Agam?

Alat berat melakukan normalisasi sungai (Foto: Humas)

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Rahmad Lasmono, saat dihubungi IDN Times menyatakan bahwa pembangunan sudah dimulai.

"Untuk pembangunan sudah dimulai. Saat ini diperkirakan progresnya sekitar 10 persen pengerjaan," katanya, Sabtu (27/12/2025).

Menurutnya, pembangunan yang masih belum selesai itu membuat warga terpaksa harus tetap berada di pengungsian yang ada di lokasi tersebut.

"Lagian sampai saat ini kita masih dalam masa tanggap darurat setelah perpanjangan kedua dan akan berakhir pada 5 Januari 2026 mendatang," katanya.

2. Akan kebut pembangunan Huntara

Sungai di Salareh Aie, Kecamatan Palembayan mengalami kerusakan pasca bencana banjir bandang (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Meski masih belum selesai, Rahmad mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah mengebut pembangunan hunian itu agar warga bisa secepatnya dipindahkan ke lokasi tersebut.

"Yang dibangun saat ini jumlahnya untuk 117 Kepala Keluarga (KK) yang menjadi korban bencana banjir bandang yang terjadi itu," katanya.

Ia berharap Huntara yang masih dalam tahap pengerjaan itu lekas diselesaikan dan warga bisa mendapatkan hunian yang lebih layak dibanding di pengungsian saat ini.

3. Bagaimana bentuk Huntara di Agam?

Kondisi Nagari Salareh Aie usai dihantam banjir bandang (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Rahmad mengatakan, untuk bentuk Hubtara yang dibuat tersebut berupa model barak yang pembangunannya diyakini akan lebih cepat.

"Setiap barak itu nanti ada 5 pintu yang akan dihuni oleh 5 Kepala Keluarga yang akan dipindahkan dari pengungsian," katanya.

Ia berharap warga yang menjadi korban bencana bisa bersabar sedikit lagi selama pembangunan dilakukan oleh tim pengerjaan.

Editorial Team