Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gubernur Sumsel Herman Deru saat meninjau kawasan KEK TAA.
Gubernur Sumsel Herman Deru saat meninjau kawasan KEK TAA (Dok: Pemprov Sumsel)

Intinya sih...

  • Pelabuhan Tanjung Carat akan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang diharapkan mampu membuka pusat pertumbuhan ekonomi baru bagi daerah.

  • Pembangunan pelabuhan diharapkan dapat mendorong kemajuan kawasan industri dengan adanya akses langsung ke pelabuhan untuk arus barang yang cepat.

  • Gubernur Sumsel Herman Deru meninjau fasilitas pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) sebagai bagian penting dalam memastikan keberlanjutan industri di KEK.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyuasin, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) terus memacu pembangunan Pelabuhan Internasional Tanjung Carat di Banyuasin. Kawasan ini diproyeksikan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang diharapkan mampu membuka pusat pertumbuhan ekonomi baru bagi daerah.

"Kalau pelabuhan jauh dari KEK ini, maka manfaatnya akan kurang maksimal. Karena itu, kita bersama-sama terus berjuang agar pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat bisa segera terwujud," ungkap Gubernur Sumsel Herman Deru, Senin (24/11/2025).

1. Pelabuhan dapat mendorong kemajuan kawasan industri

Gubernur Sumsel Herman Deru saat meninjau kawasan KEK TAA (Dok: Pemprov Sumsel)

Menurut Deru, pembangunan pelabuhan harus didorong oleh semua pihak mengingat hal ini untuk kepentingan daerah. Ia menyebut bahwa KEK Tanjung Api-Api dirancang sebagai zona industri yang memiliki potensi ekspor tinggi.

"Dengan adanya pelabuhan maka aktivitas di kawasan industri akan semakin maksimal," jelas dia.

2. KEK akan lebih baik ditunjang pelabuhan

Gubernur Sumsel Herman Deru saat meninjau kawasan KEK TAA (Dok: Pemprov Sumsel)

Deru menyebut, KEK TAA diarahkan menjadi kawasan industri modern dengan pelabuhan modern sebagai kebutuhan utama. Tanpa akses langsung ke pelabuhan, arus barang mulai dari komoditas cair, padat dan bareng besar tidak akan bergerak dengan cepat.

"Tahapannya jelas pelabuhan harus hadir lebih dulu sebagai pendukung strategis," jelas dia.

3. Sumsel kelola limbah B3 di kawasan industri TAA

Gubernur Sumsel Herman Deru saat meninjau kawasan KEK TAA (Dok: Pemprov Sumsel)

Kunjungan ke kawasan industri TAA dilanjutkan Deru dengan meninjau tempat fasilitas pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari perusahaan dan rumah sakit yang kini beroperasi di Sumsel. Fasilitas ini merupakan bagian penting dalam memastikan keberlanjutan industri di KEK.

"Limbah B3 tidak perlu lagi dikirim ke luar daerah. BUMD kita sudah mampu mengelolanya secara aman dan sesuai aturan," jelas dia.

Editorial Team