Palembang, IDN Times - DPD dan 17 DPC seluruh Sumatra Selatan (Sumsel) mendatangi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Sumsel, dianggap Marzukie Alie sebuah kecerobohan.
Menurutnya, langkah kubu AHY mengkonfrontasi lewat Kemenkumham adalah bentuk kepanikan. "Jelas semakin kelihatan panik, apa urusannya mereka ke Kanwil Kemenkumham," ungkap Marzuki Alie kepada IDN Times, Jumat (12/3/2021).
Kedatangan ratusan kader Partai Demokrat dianggap wajar. Marzuki tidak bisa mencegah ataupun menghalangi mereka lantaran saat ini tengah berbeda kubu. Marzuki meyakini hasil Kongres adalah putusan tertinggi dan merupakan kehendak sah berdasarkan AD/ART partai.
"Tetapi wajar saja, mereka itu karyawan Ketua Umum (AHY) dan Ketua Majelis Tinggi (SBY). Apa pun yang diperintah akan dijalankan," ujar Marzuki.
Untuk ke depan, Partai Demokrat versi KLB yang diketuai oleh Moeldoko dan kubu AHY melakukan pembuktian melalui jalur secara hukum. Marzuki Alie yakin Kemenkumham bisa menilai secara objektif pengurus Partai Demokrat yang sah.
"Kita nanti selanjutnya akan mengambil langkah hukum dan bertempurnya di ranah hukum," jelas dia.
Sebelumnya Ketua DPD Demokrat Sumsel, Ishak Mekki, mendatangi Kanwil Kemenkumham, Jumat (12/3/2021). Mereka menyatakan penolakan hasil KLB dan menyatakan sikap untuk mendukung Partai Demokrat hasil kongres V di Jakarta.
Menurut Ishak, ada orang di internal yang menggerogoti partai melakukan perusakan, padahal mereka telah diberhentikan dari Partai Demokrat.
"Kader yang mendatangi KLB telah dipecat, sudah kami sampaikan ke DPP. Mereka tidak memiliki suara yang sah karena seluruh DPC dan DPD Sumsel telah menandatangani di atas meterai dan dibawa ke notaris. Jadi tidak memiliki suara yang sah," tutup dia.