Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi melakukan donor Plasma konvaselen (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Palembang, IDN Times - Pasien COVID-19 di Palembang yang membutuhkan donor plasma konvaselen harus membayar Rp2 juta. Dana itu sebagai biaya pergantian kantong dari penderma, dan biaya pengelolaan darah dari donor plasma.

Menurut Kepala Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI) Palembang, dr Silvi Dwi Putri, pihaknya membebankan biaya karena dalam teknis transfusi plasma menggunakan alat khusus. Setelah penderma mengeluarkan plasma tidak langsung diberikan kepada pasien COVID-19.

"Pengelolaan darah yang dilakukan penderma tidak ditanggung pemerintah melalui layanan BPJS Kesehatan, sehingga butuh biaya tambahan," ujarnya, Kamis (28/1/2021).

1. Pengolahan plasma konvaselen menggunakan alat Apheresis Hemolitik

Ilustrasi tenaga medis melakukan pengecekan kesehatan pasien (IDN Times/Herka Yanis)

Ia mengatakan, PMI Palembang sudah memiliki alat yang disebut Apheresis Hemolitik. Pengelolaan plasma dengan alat itu hanya bisa dilakukan untuk lima pasien. Setelah itu, baru dilakukan pengelolaan darah untuk mendapatkan plasma konvaselen.

"Jadi biaya ditujukan untuk pengolahan darah, sehingga pasien harus bayar. Namun jika yang melakukan donor membayar biaya pengolahan darahnya sendiri, pasien mendapatkannya dengan gratis," kata dia.

2. RSUD Bari Palembang sediakan layanan donor plasma konvalesen

Editorial Team

Tonton lebih seru di