Palembang, IDN Times - "Sekarang tidak ada tawar-menawar, saya sampaikan 1 juta harus. Agustus, 2 juta harus." Begitu lah pernyataan Presiden Joko 'Jokowi' Widodo saat membuka Musyawarah Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang ditayangkan channel YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (30/6/2021).
Program 1 juta vaksinasi per hari untuk seluruh rakyat Indonesia harus dilaksanakan. Berbagai daerah pun sudah mempersiapkannya sejak Juni 2021; ada yang menggelar simulasi, dan menghitung kalkulasi dosis yang harus disuntikkan oleh tiap fasilitas kesehatan (faskes).
Vaksinasi merupakan cara yang ditempuh pemerintah untuk mencapai herd immunity, atau kekebalan kelompok masyarakat terhadap penyakit tertentu. Tentu ada cara lain untuk membentuk kekebalan komunal, seperti seperti menerapkan karantina atau lockdown untuk mencegah penularan yang meluas.
Tapi langkah ini tidak dilakukan oleh Pemerintah Indonesia yang menginginkan roda perekonomian tetap berjalan. Pemerintah menggenjot vaksinasi sebagai langkah menghentikan virus mereplikasi dirinya ke tubuh manusia.
Target vaksinasi sempat berjalan lancar di awal Juli 2021. Namun menjelang akhir bulan, seluruh daerah melaporkan kekurangan stok. Distribusi yang mulanya merata ke 34 provinsi pun berubah, pemerintah pusat mengalokasikan lebih banyak vaksin ke Pulau Jawa dan Bali. Apalagi kasus positif harian di beberapa provinsi di Pulau Jawa mencapai rekor tertinggi.
Sebanyak 208,2 juta rakyat Indonesia ditargetkan menerima vaksinasi sebagai syarat 70-80 persen untuk mencapai herd immunity. Namun berdasarkan data covid19.go.id hingga kemarin, Minggu (8/8/2021), baru 50 juta orang yang menerima vaksin dosis pertama atau sekitar 24 persen dari target. Dari jumlah 50 juta orang itu, baru sekitar 23,7 juta atau 11,4 persen yang mendapatkan vaksinasi lengkap atau dosis kedua.
Kekurangan stok vaksin pun ditenggarai bakal mengakibatkan herd immunity sejumlah daerah sulit tercapai. Apa penyebab beberapa daerah "berteriak" kekurangan stok vaksin? Lantas, apa penanganan pemerintah daerah maupun terkait hal ini?