Palembang Tertinggi COVID-19, Harnojoyo Sebut Warga Siap New Normal

27 Mei 2020, 17:14 WIB

Wali Kota (Wako) Palembang, Harnojoyo (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Wali Kota (Wako) Palembang, Harnojoyo, menyebut warga sudah siap menghadapi new normal atau normal baru. Padahal, Palembang menjadi daerah tertinggi positif COVID-10 di Sumatera Selatan (Sumsel) hingga lebih dari 500-an kasus.

Harnojoyo bersikukuh untuk siap melaksanakan kebijakan baru Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengenai aturan new normal.

"Pusat membahas kenormalan baru di tengah COVID-19, dan Presiden memasukan Palembang dalam 25 kabupaten dan kota untuk bersiap new normal. Sepertinya warga Palembang sudah siap," ujarnya, Rabu (27/5).

1. Sebut warga Palembang sudah taat aturan

Poto pelanggar PSBB di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang baru memasuki hari kedua penerapan sanksi Pembatasan Sosial Berksala Besar (PSBB). Namun menurut Harnojoyo, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang segera menyosialisasikan fase kehidupan baru atau normal baru itu ke warga.

Ia menilai kebijakan normal baru merupakan fase kehidupan publik menjalankan aktivitas normal, dengan mengedepankan protokol pencegahan penyebaran virus corona.

"Saya kira mereka (warga) sudah menunjukan tingkat kepatuhan yang tinggi, dengan protokol kesehatan sejak diberlakukan intruksi Wali Kota dan PSBB," katanya.

2. Masyarakat tanpa masker sudah sulit ditemukan

Posko check point Palembang di Jalan Basuki Rahmat (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Bahkan jelas Harnojoyo, dirinya sudah sulit menemukan warga yang tidak mengenakan masker sebagai alat pelindung diri (APD) di jalan-jalan Palembang. Ia menyebut warga Palembang mulai sadar menjaga jarak, dan terbiasa mencuci tangan saat beraktifitas di luar maupun dalam rumah.

"Mencari 10 orang saja tidak mengenakan masker sekarang sudah sulit, artinya warga Palembang sudah siap untuk new normal. Kesadaran masyarakat mematuhi protokol kesehatan sudah meningkat," jelasnya.

3. Sebut normal baru tetap harus dilakukan meski pandemik belum berakhir

Arus lalu lintas di Jembatan Ampera, Senin (11/5/2020). (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)

Harnojoyo melanjutkan, dalam waktu dekat atau kapan pun itu, tak bisa dipungkiri jika lambat laun kebijakan normal baru memang harus dijalakan. Hanya menunggu momen yang tepat dalam pelaksanaannya.

"Berakhirnya pandemik belum bisa diprediksi, untuk itu menjaga pola hidup sehat dan membiasakan kebersihan harus tetap dilakukan. Kalau vaksin ditemukan artinya virus masih ada, yang penting saat ini menjaga diri," tandas dia.