Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kegiatan posyandu. (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Palembang, IDN Times - Salah satu cara menekan angka stunting atau jumlah anak kerdil, yakni dengan memvalidasi data keluarga berpotensi melahirkan bayi berisiko gejala stunting. Sayangnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang saat ini belum memiliki data tersebut.

"Data keluarga seperti pasutri dan ibu hamil yang berisiko melahirkan anak stunting lebih akurat dapat mendorong turunnya stunting. Pemkot sekarang masih berupaya mendatanya," ujar Wakil Wali Kota (Wako) Palembang sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Fitrianti Agustinda atau Finda, Selasa (11/10/2022).

1. Validasi data keluarga berpotensi melahirkan anak stunting dilakukan sesuai intruksi Presiden Jokowi

Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Validasi data keluarga yang berpotensi melahirkan bayi berisiko di Palembang, baru akan dilakukan melalui program Badan Pusat Statistik (BPS) pada 15 Oktober 2022.

"BPS akan bekerja sama untuk mendata agar betul-betul terpadu dan jelas, jadi akan mendapat gambaran keseluruhan dan tidak berbeda," kata dia.

Setiap keluarga didata mulai dari pekerjaan, jumlah anggota keluarga, kondisi keluarga, hingga bagaimana keadaan lingkungan keluarga tersebut.

"Melalui data terpadu nanti akan tergambar dan didapat anak berisiko stunting, sekaligus akan mencegah penanggulangannya melalui OPD," jelasnya.

2. Pemkot menarget Palembang zero stunting pada 2023

Editorial Team

Tonton lebih seru di