Palembang, IDN Times - Respons keras pemerintah dalam menanggapi pengibaran bendera alias jolly roger, yang identik dengan simbol Bajak Laut Topi Jerami dalam manga dan anime One Piece, dianggap berlebihan oleh Pakar Hukum Tata Negara Universitas Sriwijaya (Unsri) Dedeng Zawawi. Menurutnya, ramai isu soal ajakan mengibarkan simbol bajak laut fiktif di karya Eiichiro Oda tersebut merupakan kritik lewat simbol dalam merespons kekecewaan mendalam dari berbagai macam persoalan negara.
"Saya kira, sebagai negara kita harus dewasa menyikapi hal ini. Dewasa dalam artian kita melihatnya secara positif, bahwa ini sebagai bentuk kritikan dalam alam demokrasi yang sedang berkembang. Artinya, kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah harus berpihak pada rakyat secara luas, jangan merugikan masyarakat," ungkap Dedeng Zawawi kepada IDN Times, Selasa (5/8/2025).