Palembang, IDN Times - Moratorium atau penundaan sementara ekspor minyak goreng dan turunannya seperti Crude Palm Oil (CPO) oleh pemerintah dikeluhkan petani swadaya hingga pengusaha sawit di seluruh Indonesia. Kondisi itu berdampak menurunnya penghasilan sejak kebijakan itu diambil tiga pekan lalu.
Larangan ekspor harga jual Tandan Buah Segar (TBS) di tingkat petani swadaya menurun. Jika sebelumnya petani bisa bernapas karena masih mendapat untung, namun kali ini harga jual TBS turun hingga 40-70 persen dari harga jual biasa.
"Sejak larangan ekspor, agen menghentikan pembelian harga TBS karena risiko kerugian yang cukup tinggi," ungkap Analisis PSP Madya Dinas Perkebunan Sumatra Selatan (Disbun Sumsel), Rudi Arpian, Kamis (18/5/2022).