Padang, IDN Times - Sekelompok anak muda nampak tengah berkumpul di halaman Gereja Katedral ST Theresia di Jalan Bundo Kanduang, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang pada Kamis (19/12/2024) sore.
Setumpuk botol plastik terletak di hadapan para anak muda itu. Satu per satu botol plastik itu digunting dan dibentuk membentuk bunga. Di belakang mereka, sudah berdiri tiga tumpukan botol plastik yang berbentuk segitiga, yang nantinya akan dijadikan pohon natal.
Ketua Orang Muda Katolik (OMK) Padang, Elvin Tjia mengatakan, untuk membuat pohon natal setinggi empat hingga enam meter itu ia membutuhkan 1.500 hingga dua ribu botol plastik bekas.
"Kami meminta kepada seluruh jemaat untuk mengumpulkan botol plastik bekas minuman yang digunakan di rumah atau di warung," katanya.
Ia mengungkapkan, botol-botol tersebut dibawa oleh jemaat ke gereja untuk dibuat menjadi sebuah mahakarya yang akan digunakan saat malam perayaan natal nantinya.
"Kami juga mengumpulkan botol plastik bekas yang kami temukan di beberapa tempat. Tentunya botol yang kami ambil yang masih bersih juga," katanya.
Elvin mengungkapkan, menggunakan botol plastik bekas untuk membuat pohon natal bukan tanpa alasan.
"Kami menggunakan botol plastik ini karena kami mengingat sangat banyaknya sampah botol plastik ini. Ditambah lagi penguraiannya yang memakan waktu sangat lama," katanya.
Elvin mengatakan, penggunaan botol plastik bekas untuk pohon natal itu dilakukan agar bisa menjaga lingkungan dari sampah yang seharusnya bisa dimanfaatkan.
"Dengan menggunakannya menjadi pohon natal, botol plastik ini jadi lebih berguna dan juga bisa dibuat menjadi karya seni lainnya," katanya.
Elvin mengatakan, untuk membuat pohon natal dari botol plastik bekas itu telah dimulai sejak pertengahan November 2024 lalu.
"Kami menargetkannya selesai sebelum pelaksanaan Misa nanti. Paling lambat tanggal 23 sudah selesai semuanya," katanya.
Ia mengungkapkan, hal yang masih perlu dikerjakan adalah proses pengecatan dan menghiasnya menggunakan lampu serta menumpuknya menjadi satu pohon natal.