Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi video porno (IDN Times/Besse Fadhila)

Intinya sih...

  • Polisi fokus selidiki video pria lansia dan perempuan muda yang diduga VCS di Ogan Ilir.
  • Belum ada laporan resmi terkait lokasi pembuatan video tersebut, polisi masih dalam proses lidik.
  • Warga Ogan Ilir prihatin dengan penyebaran video tersebut, berharap kasus ini segera ditangani polisi agar tidak merusak nama daerah.

Ogan Ilir, IDN Times - Belum sudah masyarakat dihebohkan video mesum muda-mudi di Ogan Ilir, kini kembali tersebar video pria lansia yang diduga melakukan Video Call Sex (VCS) dengan perempuan muda diduga warga Ogan Ilir.

Video berdurasi 2 menit 29 detik tersebut menampilkan pria lansia berkepala plontos menggunakan sarung biru, sedangkan wanita muda tanpa busana sama-sama melakukan masturbasi.

"Sejauh ini belum ada laporan," ungkap Kasi Humas Polres Ogan Ilir, AKP Herman Ansori, Senin (13/5/2024).

1. Polisi belum terima laporan

ilustrasi video porno (IDN Times/Besse Fadhila)

Herman mengatakan, pihak kepolisian belum dapat memastikan lokasi pembuatan video tersebut apakah benar di Ogan Ilir. Pihaknya belum menerima adanya laporan terbaru mengenai video yang baru saja viral tersebut.

"Ini masih lidik video yang kemarin (durasi 29 detik). Kami akan koordinasikan dulu dengan Satreskrim," jelas dia.

2. Warga sayangkan nama OI tercoreng

ilustrasi konseling psikolog (unsplash.com/Nik Shuliahin)

Menanggapi hal tersebut, Redo warga Ogan Ilir mengatakan, dirinya cukup prihatin dengan hal tersebut. Hal ini menambah kesan buruk bagi bumi Caram Seguguk.

"Hampir setiap saat ada video yang tersebar. Nama Ogan Ilir jadi tercoreng," jelas Redo.

3. Berharap polisi bereskan permasalahan yang ada

Ilustrasi lapor polisi. (IDN Times/ Agung Sedana)

Redo pun berharap kasus ini dapat ditangani aparat kepolisian sehingga kasus serupa tak lagi tersebar di jagad maya. Terlebih dirinya mengaku menerima kiriman video tersebut dari rekannya melalui pesan WhatsApp.

Dirinya tak membayangkan jika video tersebut sudah dibagikan berkali-kali kebanyak orang.

"Terus terang sangat malu karena hal seperti ini cepat menyebar ke mana-mana, menyangkut nama daerah kita. Polisi harus cepat mengusut agar tak berlarut," tutup dia.

Editorial Team