Palembang, IDN Times - Pembangunan Pasar Ikan Modern yang lagi digarap Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, ternyata menjadi kabar duka bagi unit usaha panti pijat Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Sumsel.
Karena, selama proses pembangunan pasar yang terletak di kawasan Seduduk Putih itu, membuat para pelanggan di panti pijat Pertuni yang berada persis di area tersebut terus berkurang.
Bukan hanya itu, unit usaha panti pijat yang sudah berdiri sejak tahun 1988 itu, bakal direlokasi Pemkot Palembang ke tempat yang baru.
Anggota unit usaha panti pijat DPD Pertuni Sumsel, M. Riduan mengatakan, ada pengaruh kurang baik dari pembangunan pasar ikan modern tersebut. Apalagi, di lokasi yang sudah ditutupi seng itu, membuat pelanggan bingung dan mengurungkan untuk menggunakan jasa mereka.
"Ya pelanggan panti pijat menurun setelah ada progres pembangunan pasar ikan. Mereka yang datang ke sini merasa tidak nyaman dan ruang parkir kendaraan menjadi sempit," kata Riduan kepada IDN Times, saat ditemui di unit usaha panti pijat DPD Pertuni Sumsel, Jalan MP Mangkunegara, RT 30 Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) 3, Palembang, Selasa (30/7).