Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi hujan deras di kawasan hutan (unsplash.com/Halanna Halila)
Ilustrasi hujan deras di kawasan hutan (unsplash.com/Halanna Halila)

Intinya sih...

  • 85,71 persen wilayah Sumsel telah memasuki musim hujan, meningkatkan peluang hujan di sejumlah wilayah.

  • BMKG mengimbau pihak terkait dan masyarakat untuk melakukan berbagai upaya pencegahan terhadap cuaca ekstrem.

  • Peluang terjadinya hujan dengan intensitas menengah diperkirakan mencapai lebih dari 60 persen di sebagian besar wilayah Sumsel.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatra Selatan (Sumsel) mencatat, 85,71 persen wilayah di Bumi Sriwijaya telah memasuki musim hujan, sementara sisanya masih dalam peralihan dari musim kemarau. Kondisi tersebut berpotensi meningkatkan peluang hujan di sejumlah wilayah, termasuk kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem.

"Peluang hujan di sebagian besar wilayah Sumsel diperkirakan meningkat. Kondisi ini menjadi tanda bahwa puncak musim hujan akan segera tiba pada dasarian mendatang (11-20 Oktober)," jelas Kepala Stasiun Klimatologi Sumsel, Wandayantolis, Sabtu (11/10/2025).

1. Cuaca ekstrem berpeluang terjadi

ilustrasi seseorang berdiri di tengah hujan membawa payung (pexels.com/ Pixabay)

Wandayantolis menyebut, peningkatan potensi hujan dapat memicu terjadinya cuaca ekstrem di sejumlah wilayah yang rawan bencana hidrometeorologi. Oleh karena itu, BMKG mengimbau pihak terkait dan masyarakat untuk melakukan berbagai upaya pencegahan, seperti menjaga kebersihan serta sanitasi lingkungan, guna meminimalkan potensi kerugian akibat dampak cuaca ekstrem

"Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat disertai angin kencang atau petir, terutama di wilayah rawan banjir dan longsor," jelas dia.

2. Sumsel berpotensi alami hujan intensitas menengah

Ilustrasi hujan deras. (Dok. iStock/Berk Ucak)

Wandayantolis menjelaskan, peluang terjadinya hujan dengan intensitas menengah, yakni antara 51 hingga 150 milimeter (mm), diperkirakan mencapai lebih dari 60 persen di sebagian besar wilayah Sumsel.

Namun, sebagian kecil wilayah, seperti Empat Lawang, Ogan Komering Ilir (OKI) bagian timur, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur bagian selatan, OKU Selatan bagian utara, OKU bagian timur, serta Lahat bagian utara, diprediksi memiliki peluang lebih dari 50 persen untuk mengalami curah hujan dengan intensitas rendah atau 0-50 mm.

3. HTH terpanjang terjadi di OKU TImur

ilustrasi anak kecil berjalan saat hujan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Hasil monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) menunjukkan sebagian besar wilayah Musi Banyuasin, Musi Rawas, dan OKI masuk kategori HTH sangat pendek (1–5 hari). Kondisi serupa juga terjadi di beberapa wilayah lain seperti Lahat, Muara Enim, Empat Lawang, OKU, OKU Selatan, OKU Timur, Banyuasin, Musi Rawas Utara, Ogan Ilir, PALI, dan Lubuk Linggau.

Sementara itu, sebagian kecil wilayah Musi Banyuasin, Banyuasin, Lahat, Muara Enim, Ogan Ilir, dan OKU tercatat memiliki HTH kategori pendek (6–10 hari). "Adapun HTH terpanjang tercatat di Pos Hujan Kurungan Nyawa, Kecamatan Buay Madang, OKU Tmur dengan durasi mencapai 18 hari tanpa hujan," jelas dia.

Editorial Team