Musi Banyuasin, IDN Times - Program Desa Cantik (Cinta Statistik) dalam rangka menuju transformasi dan digitalisasi data sampai tingkat desa, bakal dicanangkan serentak oleh Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Pemkab Muba).
Program ini berkaitan dengan upaya penekanan kasus stunting atau anak kerdil di Muba yang menjadi konsen utama. Selain itu. penurunan angka kemiskinan masih menjadi isu strategis yang juga dimasukkan dalam rencana pembangunan daerah (RPD) Muba.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Muba, Trio Wira Darma mengatakan, angka kemiskinan Muba masih masuk dalam tiga besar dari 17 kabupaten dan kota di Sumsel pada 2021.
"Namun jika dilihat selama kurun tiga tahun terakhir, terjadi penurunan tingkat kemiskinan di kabupaten tersebut," ujarnya.
Persentase penduduk miskin Muba pada 2019 sebesar 16,41 persen. Angka tersebut turun jadi 16,13 persen pada 2020, hingga terakhir tercatat sebesar 15,84 persen pada tahun lalu.
"Kita berterima kasih atas dukungan penuh Pemkab Muba untuk Pencanangan Desa Cantik. Kegiatan tersebut tidak hanya berhenti setelah pencanangan saja, namun akan ditindaklanjuti dengan sosialisasi ke setiap desa di Muba," jelasnya.
Sosialisasi yang diakukan ini, tambahnya, juga disertai praktik agar Desa Cantik bisa terwujud. Targetnya penurunan angka kemiskinan dan anak kerdil bisa tercapai.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Muba, Herryandi Sinulingga mengatakan, pencanangan Desa Cantik serentak untuk 227 desa direncanakan pada 28 Juli 2022 di Pendopoan Griya Bumi Serasan Sekate.
"Agar rencana ini berjalan sukses, kami mohon dukungan dari teman-teman perangkat daerah terkait, karena kami tidak bisa bekerja sendiri tanpa melibatkan OPD terkait," ucapnya.