Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Modifikasi Cuaca di Sumbar, 9 Ton Garam Ditebar

Operasi modifikasi curah di wilayah Lampung, Sabtu (25/1/2025). (Dok. BPBD Provinsi Lampung).
Intinya sih...
  • Pemerintah Sumbar sebar 9 ton garam untuk modifikasi cuaca dan kurangi prediksi cuaca ekstrem
  • Modifikasi cuaca dilakukan sejak 21 Januari hingga sekarang, fokus di pesisir barat Sumbar
  • Tujuan modifikasi cuaca adalah mencegah bencana alam seperti banjir dan longsor di Sumbar

Padang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menebar sebanyak sembilan ton garam dalam sepekan terakhir untuk melakukan modifikasi cuaca. Sehingga prediksi cuaca ekstrem yang terjadi di daerah tersebut bisa berkurang.

"Dari pemantauan pergerakan awan sejak tanggal 20 lalu, ada kemungkinan akan terjadinya cuaca ekstrem di Sumatra Barat," kata Kepala Badan Metereologi Krimatologi dan Geofisika (BMKG) Minang Kabau, Desindra Deddy Kurniawan saat dihubungi IDN Times, Selasa (28/1/2025).

Ia mengatakan, dengan begitu pihaknya merekomendasikan untuk melakukan modifikasi cuaca di seluruh wilayah di Sumatra Barat.

1. 9 ton garam ditebar di langit Sumbar

Ilustrasi memantau cuaca (unsplash.com/NOAA)

Desindra mengatakan, untuk penebaran garam telah dimulai sejak tanggal 21 Januari 2025 lalu hingga hari ini, Selasa 28 januari 2025.

"Awalnya kami rekomendasikan untuk melakukan modifikasi cuaca ini hingga tanggal 23 saja. Tetapi melihat pergerakan awan, diperpanjang hingga hari ini," katanya.

Menurutnya, jumlah garam yang ditebar sudah sebanyak sembilan ton selama delapan hari tersebut untuk meminimalisir curah hujan yang deras di Sumatra Barat.

2. Seluruh wilayah ditebar

Ilustrasi cuaca ekstrem (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Desindra mengungkapkan, untuk penebaran garam itu dilakukan di seluruh langit Sumatra Barat tanpa terkecuali.

"Tapi fokusnya lebih ke wilayah pesisir barat Sumatra Barat seperti Pesisir Selatan hingga Pasaman Barat," katanya.

Dengan telah dilakukannya modifikasi cuaca tersebut, curah hujan di Sumatra Barat tidak terlalu tinggi hingga sat ini.

3. Mencegah terjadinya bencana

Ilustrasi Seorang pengendara melewati jalan saat hujan (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Desindara mengatakan, tujuan melakukan modifikasi cuaca itu adalah untuk mencegah terjadi bencana alam di Sumatra Barat.

"Karena sering terjadinya bencana seperti banjir, longsor hingga banjir bandang, makanya dilakukan modifikasi cuaca ini," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us