Palembang, IDN Times - Penerapan kurikulum merdeka belajar di sekolah-sekolah Palembang masih terbilang rendah. Padahal pemerintah pusat berharap melalui kurikulum tersebut, pendidikan di Indonesia dapat berkembang dan berinovasi lebih baik.
Kurikulum merdeka belajar memprioritaskan materi esensial, pengembangan karakter, inovasi pembelajaran melalui konten, dan waktu jam belajar yang dihitung per tahun tanpa menyulitkan tenaga pendidik mengurus aturan administrasi.
"Masih sangat rendah di angka 30 persen. Tapi ini akan terus kita sosialisasikan agar meningkat," ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Palembang, Ahmad Zulinto, usai sosialisasi kurikulum merdeka bersama Kemendikbudristek, Senin (25/7/2022).