Ibu korban memberikan keterangan pers usai membuat laporan ke polisi beberapa waktu lalu.
Siti, ibu korban pernikahan sesama jenis di Jambi menjawab tudingan dari keluarga Erayani, yang menyatakan pihaknya telah melakukan fitnah. Ia menegaskan pihaknya sudah mengatakan sebenarnya.
Ia mengatakan, saat berada di Lahat, Sumatera Selatan, Erayani yang menyamar sebagai pria, mengenalkan Sintia (nama samaran korban) sebagai istri kepada pihak keluarga. Jadi, tidak benar Erayani menyebut korban sebagai teman dari Jambi.
"Tak ada dikenalkan sebagai teman, mereka itu memang sudah sindikatnya. Toh barang-barang yang mereka pakai, itu juga pakai uang anak saya. Kalau emang licik ya tetep licik," ujarnya, Jumat (8/7).
Siti menegaskan bantahan yang dilayangkan ibu Erayani disebut tidak benar. Bahkan, kata Siti, anaknya hampir dibunuh pelaku di sungai sesuai perintah ibu angkat.
"Apalagi yang mau ditenggelamkan di sungai Lematang. Itu juga suruhan ibu angkatnya. Anak saya mana tahu kalau mau dibunuh, karena kesadarannya saat itu kurang. Sadarnya kan baru sekarang," tuturnya.