Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penanaman padi yang dilakukan presiden RI Prabowo Subianto di wilayah Ogan Ilir (Dok: Kementan)

Intinya sih...

  • Sumsel menjadi wilayah kelima penghasil beras terbesar di Indonesia, dengan produksi gabah kering panen mencapai 2,9 juta ton pada 2024.
  • Serapan beras nasional mengalami lonjakan tertinggi dalam 10 tahun terakhir, dengan stok beras nasional tembus 3 juta ton hingga April 2025.
  • Program penanaman benih dilakukan di 160 kabupaten di seluruh Indonesia dengan target tanam bulan ini mencapai 1,3 juta hektare lahan sawah.

Ogan Ilir, IDN Times - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menargetkan produksi beras di Sumsel akan mengalami peningkatan pada tahun 2025. Berkaca pada produksi sebelumnya pada 2024, Sumsel berhasil memproduksi 2,9 juta gabah kering panen (GKP).

Sumsel turut menjadi wilayah penghasil beras terbesar di Indonesia berada posisi kelima diantara tiga daerah lain di pulau Jawa di bawah Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Khusus Sumatra Selatan, tahun lalu produksinya mencapai 2,9 juta ton. Tahun ini kita optimis bisa mencapai 3,7 juta ton. Ini bukan hanya target, tapi berdasar realita dan tren positif serapan serta produksi,” ujar Mentan Amran Sulaiman, Rabu (23/4/2025).

1. Stok beras nasional terbesar dalam 20 tahun terakhir

Presiden Prabowo menerbangkan Drone yang digunakan untuk menyewai padi di sawah (Dok: BPMI Satpres)

Amran menjelaskan, serapan beras nasional hingga April 2025 mengalami lonjakan tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Pihaknya mencatat stok beras nasional tembus 3 juta ton yang artinya menjadi angka tertinggi dalam 20 tahun terakhir.

"Dalam program ini, pemerintah juga telah memperbaiki irigasi di seluruh Indonesia dengan cakupan hingga 2 juta hektare lahan sawah, yang akan semakin mendukung keberhasilan tanam dan produktivitas petani," jelas dia.

2. Kementan target tanam mencapai 1,3 juta hektare lahan

Penanaman padi yang dilakukan presiden RI Prabowo Subianto di wilayah Ogan Ilir (Dok: Kementan)

Amran menyebut, ada 160 kabupaten di seluruh Indonesia yang melakukan penanaman benih pada bulan April 2025. Target tanam bulan ini mencapai 1,3 juta hektare, dengan proyeksi hasil sebesar 7,5 juta ton gabah atau setara 3,5–4 juta ton beras. Angka ini jauh di atas kebutuhan bulanan nasional yang berkisar di 2,5 juta ton.

"Pada kesempatan penanaman serentak ini ada delapan gubernur dan tiga wakil gubernur yang terlibat," jelas dia.

3. Indonesia diproyeksi tak lagi impor beras di tahun 2026

Penanaman padi yang dilakukan presiden RI Prabowo Subianto di wilayah Ogan Ilir (Dok: Kementan)

Senada, Menko Pangan, Zulkifli Hasan meyakini, tujuan dan kinerja sektor pertanian nasional dalam mendorong peningkatan produksi menuju arah swasembada beras. Terlebih Kementerian Pertanian terus mendorong pembukaan lahan baru untuk pertanian.

"April ini stok beras kita 3 juta ton. Jika kondisi normal hingga 2026, kita tidak perlu impor beras lagi," jelas dia.

4. Indonesia dalam kondisi surplus beras

ilustrasi beras (freepik.com/zirconicusso)

Zulhas menerangkan, saat ini pemerintah tengah mempercepat penyelesaian seluruh irigasi yang ada di Indonesia. Apabila selesai, dirinya meyakini akan membantu Indonesia mewujudkan swasembada pangan dengan catatan tidak ada kemarau panjang.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga April 2025 produksi gabah nasional telah mencapai 13,9 juta ton, sementara kebutuhan beras sekitar 2,6 juta ton per bulan.

"Artinya, Indonesia saat ini berada dalam kondisi surplus pangan yang signifikan," jelas dia.

Editorial Team