Palembang, IDN Times - Wayang Palembang kian tergerus zaman. Kesenian Jawa diperkirakan masuk ke Palembang tahun 1.800 tersebut mengalami penyesuaian, dan populer menjadi bagian kesenian Keraton Palembang dimasa lampau.
Kesenian lekat dengan suku Jawa tersebut beradaptasi dengan kultur masyarakat Melayu. Lakon dan cerita wayang tersebut tetap pada pakemnya namun mengalami perubahan bahasa menggunakan bahasa Melayu Palembang.
Seiring perkembangan zaman, Wayang Palembang turut tergerus. Tak banyak generasi muda tahu dan mau belajar mengenai kesenian tersebut.
"Wayang kurang mendapat perhatian anak muda, perlu ada penyesuaian dengan teknologi. Anak muda saat ini lebih senang dengan gadget dan digital yang simple," ungkap Ketua Dewan Kesenian Palembang (DKP) M Iqbal Rudianto kepada IDN Times, Sabtu (5/11/2022).