Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Menjaga Lahan Gambut Ternyata Bisa Mencegah Perubahan Iklim

Pembahasan gambut menggunakan sumur bor (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kawasan gambut, menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan iklim. Emisi efek rumah kaca dari kebakaran gambut turut berpengaruh pada meningkatnya perubahan iklim. Kawasan gambut sangat penting bagi iklim dunia karena menyimpan sekitar 30 persen karbon dunia.

"Dengan mengurangi risiko kebakaran pada gambut, setidaknya bisa mengurangi emisi hingga separuhnya. Karbon yang dilepas saat gambut terbakar sangat besar," ungkap Kepala Sub Direktorat Penanggulangan Karhutla dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Radian Bagiyono, Sabtu (13/11/2021).

1. Faktor ekonomi sebagai salah satu penyebab kerusakan gambut

Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Menurut Radian, penting untuk menjaga gambut dengan mengaktifkan fungsi restorasi. Sejauh ini, upaya restorasi sudah dilakukan untuk mengatasi kerusakan lahan beberapa tahun silam akibat karhutla.

Sumsel merupakan salah satu wilayah yang memiliki kawasan gambut cukup luas di Indonesia. Gambut Sumsel tercatat mencapai 2,09 juta hektare (Ha). Dari total luasan tersebut, sebanyak 1,03 juta ha atau 49,28 persen berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

"Karhutla di lahan gambut disebabkan banyak faktor, salah satunya ekonomi. Revitalisasi diharapkan meningkatkan taraf ekonomi. Ketika itu baik, tidak ada niat dari masyarakat setempat untuk membakar," jelas dia.

2. Gambut yang rusak memicu karhutla

Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

Peneliti pada Balai Penelitian Tanaman Hutan Palembang, Nur Arifatul Ulya menjelaskan, mengatasi kerusakan lahan gambut harus dimulai dari memperbaiki lahan yang terdegradasi. Gambut yang rusak menjadi pemicu awal kejadian karhutla.

"Dengan merestorasi gambut maka menjadi cara menghindari bencana-bencana pencemaran udara yang berat," jelas dia.

3. Gelam bisa menjadi penyelamat gambut

(Dok. Pantau Gambut)

Restorasi lahan gambut bisa dimulai dengan melakukan rehabilitasi lahan dan hutan gambut. Penanaman kembali jenis-jenis kayu lokal di wilayah gambut seperti gelam dan kayu putih.

"Gelam memenuhi kualifikasi, namun hasil penelitian yang sudah dilakukan tidak bisa diterapkan secara optimal karena kekurangan anggaran atau tidak mendatangkan keuntungan," tutup dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deryardli Tiarhendi
Rangga Erfizal
Deryardli Tiarhendi
EditorDeryardli Tiarhendi
Follow Us