Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Komunikasi Pemkot Palembang dan yonif bentuk sekolah militer (Dok. Kominfo Palembang)

Intinya sih...

  • Pemerintah Kota Palembang menerapkan sekolah militer bagi siswa nakal untuk mengurangi kekerasan antar murid.
  • Pemkot Palembang bekerja sama dengan Yonif 200 Raider dalam mendirikan sekolah militer dan mendukung perbaikan fasilitas.
  • Siswa nakal akan dididik untuk memiliki karakter ideologi, keimanan, dan diharapkan dapat membangun Kota Palembang setelah keluar dari barak.

Palembang, IDN Times - Sekolah militer melalui pendidikan barak militer akan diterapkan sejumlah pemerintah daerah mengatasi persoalan siswa nakal dan mengurangi potensi kekerasan antar murid jadi program yang terus dicanangkan.

Bahkan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang makin serius untuk realisasi sekolah militer ke depan dengan menggandeng anggota TNI. Terbaru, pemkot telah menjalin kerja sama Batalyon Infanter (Yonif).

1. Wajib militer bagi anak nakal dan tak berperilaku baik

Ilustrasi militer (Stijn/Unsplash)

Menurut Sekretaris Daerah Palembang Aprizal Hasyim, pemkot sudah menggandeng Yonif 200 Raider untuk bekerja sama mendirikan sekolah militer bagi siswa nakal. Penerapan wajib militer ini kata dia, jadi program yang diharapkan sukses oleh Wali Kota Ratu Dewa.

"Ratu Dewa ingin ada wajib militer bagi anak-anak yang suka tawuran dan yang kelakuannya kurang baik selama 14 hari," katanya, Kamis (8/5/2025).

2. Janjikan fasilitas nyaman dari sekolah militer

Militer China di pangkalan pelatihan Shenyang di Tiongkok, 24 Maret 2007. (commons.wikimedia.org/public domain free to use)

Aprizal menyampaikan, setelah melakukan kunjungan di Yonif 200 Raider, Pemkot Palembang mengecek masih ada beberapa fasilitas yang perlu dilakukan perbaikan dan Pemkot Palembang segera mendukung perbaikan itu untuk mewujudkan sekolah militer terealisasi.

"Pemkot Palembang akan mendukung perbaikan-perbaikan agar anak kita nanti mulai dari masuk sampai keluar bisa mendapatkan fasilitas yang nyaman," jelas dia.

3. Harapkan siswa mampu bangun Palembang dari sekolah militer

Komandan Puspom TNI, Mayjen TNI Yusri Nuryanto (kiri) (www.instagram.com/@puspomtni)

Kemudian lanjut Aprizal, bagi siswa nakal yang telah mendapatkan pendidikan militer di barak yonif, diharapkan saat keluar dari sana, siswa tersebut bisa bisa membangun Kota Palembang.

"Anak-anak ini akan dididik untuk memiliki karakter ideologi, dan keimanan. Semoga mereka akan menjadi anak-anak yang yang baik sesuai dengan harapan orang tua dan kita semua," katanya.

4. Libatkan tokoh adat dalam proses sekolah militer

Potret pasukan militer. (x.com/MoNDefense)

Dikketahui, Wali Kota Ratu Dewa mengatakan, Pemkot Palembang sedang mengkaji pelaksanaan pendidikan militer bagi siswa bermasalah di sekolah. Tujuannya untuk memberi mereka tindakan tegas akibat perbuatan salah yang dilakukan.

"Apabila sudah kami tegur, namun masih ada siswa yang membangkang seperti melakukan aksi tawuran dan kekerasan lainnya maka wajib militer," katanya.

Selain itu dalam pelaksanaanya, Dewa akan membangkitkan peran tokoh adat maupun tokoh masyarakat yang berada di wilayah perkampungan, serta melibatkan para ketua RT untuk berperan dalam mendidik bersama para generasi di Kota Palembang.

Editorial Team