Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sekda Kabupaten OKI, Asmar Wijaya saat melakukan sidak ke dapur MBG. (Dok. Pemkab OKI)
Sekda Kabupaten OKI, Asmar Wijaya saat melakukan sidak ke dapur MBG. (Dok. Pemkab OKI)

Intinya sih...

  • Ada 4 Dapur MBG di Sumsel dinonaktifkan BGN pascakeracunan

  • Dapur tersebut yakni SPPG OKI Pedamaran Menang Raya, SPPG Musi Banyuasin Babat Toman dan Mangun Jaya, SPPG Ogan Ilir Muara Kuang Ramakasih, dan SPPG OKU Baturaja Timur Sukaraya

  • Dapur MBG Desa Menang Raya hanya diperbolehkan beroperasi kembali setelah mendapatkan SLHS

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ogan Komering Ulu, IDN Times - Badan Gizi Nasional menonaktifkan sementara 4 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Sumsel. Beberapa dapur tersebut masih dalam tahap uji balai BPOM imbas siswa keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) beberapa waktu lalu.

Adapun 4 dapur yang kini belum boleh beroperasi yakni SPPG OKI Pedamaran Menang Raya, SPPG Musi Banyuasin Babat Toman dan Manggun Jaya, SPPG Ogan Ilir Muara Kuang Ramakasih, dan SPPG OKU Baturaja Timur Sukaraya.

1. Dinkes OKU benarkan 1 dapur dinonaktifkan

Siswa SMPN 9 OKU dìbawa ke Puskesmas, diduga keracunan usai santap MBG. (Dok. Istimewa)

Kabid Kesmas Dinas Kesehatan OKU, Afua Amuri mengatakan, nonaktif sementara ini adalah bagian dari proses evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang demi keselamatan masyarakat, terutama anak-anak penerima MBG menjadi prioritas utama.

"Benar ada satu dapur MBG di OKU yang dinonaktifkan sementara. Makanan dari SPPG yang dinonaktifkan itu kini sedang diuji laboratorium oleh BPOM Palembang," katanya, Kamis (2/10/2025).

Sampel sisa makanan yang diuji di laboratorium tersebut berupa ayam goreng, sayur, nasi, serta muntahan siswa yang diduga mengalami keracunan.

"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk memastikan kandungan dalam makanan tersebut," tegasnya.

2. Dapur di Babat Toman dan Mangun Jaya Muba juga disetop sementara

Siswa SD Mangun Jaya Muba saat dirawat usai mengalami gejala mual muntah saat mengkonsumsi MBG. (Dok. Warga)

Hal serupa juga diungkapkan Kepala SPPG BGN Sekayu Musi Banyuasin, Oking Candra. Usai sembilan siswa diduga keracunan, dapur penyedia MBG sementara dihentikan hingga hasil uji laboratorium keluar. Hal ini menyusul penyelidikan kasus keracunan 9 siswa yang diduga mengalami keracunan usai menyantap menu.

"Dapur yang dinonaktifkan berada di Kecamatan Babat Toman dan Mangun Jaya. Sampel makanan sudah diperiksa dan untuk sementara dapurnya kami setop sampai hasil lab resmi keluar. Selain itu juga masih evaluasi terkait kasus sebelumnya," katanya.

3. Dapur di Menang Raya harus dapat Sertifikat Laik Higiene Sanitasi

Satgas Kabupaten OKI bersama Komite Pengawasan Program Gizi (KPPG) Palembang turun langsung melakukan peninjauan ke Dapur di Desa Menang Raya. (Dok. Pemkab OKI)

Sementara itu dapur MBG Desa Menang Raya Kabupaten OKI hanya diperbolehkan beroperasi kembali setelah memperoleh Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS) dari pihak berwenang. Sertifikat ini menjadi jaminan bahwa dapur sudah memenuhi persyaratan kesehatan, kebersihan, dan kelayakan dalam pengolahan makanan.

Kepala Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) Palembang, Nurya Hartika, menegaskan pentingnya langkah cepat perbaikan ini.

“Program MBG adalah salah satu ikhtiar pemerintah untuk memastikan masyarakat, terutama anak-anak sekolah, mendapatkan makanan bergizi dan aman. Karena itu, standar keamanan pangan tidak bisa ditawar. Kami minta pengelola dapur melakukan pembenahan menyeluruh agar makanan yang disajikan benar-benar layak konsumsi,” ujar Nurya dalam kunjungan ke dapur MBG Desa Menang Raya beberapa waktu lalu.

Melalui langkah evaluasi dan pembenahan tersebut. Program MBG diharapkan tetap berjalan dengan kualitas yang lebih baik, sehingga tujuan peningkatan gizi dan kesehatan masyarakat OKI dapat tercapai secara optimal.

Editorial Team