Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-07-24 at 10.00.21.jpeg
Ilustrasi pemadaman udara melalui Helikopter Water Boombing untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pulau Sumatra (Dok. BNPB)

Intinya sih...

  • BNPB tambah 1 helikopter water boombing di Sumsel untuk penanganan Karhutla

  • Penambahan armada helikopter dilakukan untuk pemadaman udara di 7 wilayah zona merah

  • Sumsel masih punya potensi karhutla dengan 731 titik kejadian hingga 22 Oktober 2025

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan tambahan helikopter waterbombing untuk penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Sumsel. Penambahan helikopter tersebut menjadikan ada delapan helikopter yang stand by melakukan patroli terdiri dari, enam waterbombing dan dua helikopter patroli.

"Sumsel dapat tambahan 1 unit helikopter waterbombing lagi untuk memperkuat penanganan karhutla. Kini ada 6 unit yang standby di Sumsel," ungkap Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman, Jumat (24/10/2025).

1. Satgas Karhutla berakhir 5 November

Ilustrasi karhutla di Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sudirman menjelaskan, penambahan helikopter waterbombing tersebut dilakukan untuk menambah armada dalam melakukan pemadaman udara di tujuh wilayah yang berstatus zona merah di Sumsel. Adapun penambahan helikopter tersebut dilakukan pada Kamis 23 Oktober kemarin.

"Untuk pengoperasian helikopter, baik untuk patroli maupun water bombing akan berakhir 5 November 2025," ungkap dia.

2. Penambahan helikopter karena Sumsel masih berpotensi alami karhutla

Proses water bombing oleh tim satgas Udara Karhutla Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

BPBD Sumsel terus melakukan koordinasi dengan BMKG terkait perubahan kondisi cuaca. Saat ini, wilayah Sumsel tengah memasuki masa peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan. Hujan diperkirakan akan mulai merata di seluruh wilayah pada November mendatang, yang sekaligus menandai berakhirnya musim kemarau.

"Kalau saat ini, BNPB menilai Sumsel masih punya potensi karhutla," jelas dia.

3. Kondisi karhutla di Sumsel sepanjang 2025

Proses pemadaman karhutla di Sumsel (Dok: Manggala Agni)

Berdasarkan pembaruan data kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan hingga 22 Oktober 2025, tercatat 731 titik kejadian di berbagai wilayah. Kabupaten Ogan Ilir menjadi daerah dengan jumlah kasus terbanyak, yakni 189 kejadian.

Posisi berikutnya ditempati oleh Musi Banyuasin dengan 135 kejadian, disusul Ogan Komering Ilir sebanyak 128 kejadian, Banyuasin 93 kejadian, Muara Enim 75 kejadian, PALI 66 kejadian, dan Musi Rawas 41 kejadian.

Ketujuh wilayah tersebut masuk dalam kategori zona merah karhutla tahun ini. Sementara sejumlah daerah lain di Sumsel mencatat kurang dari 15 kejadian, sehingga masih tergolong aman.

Editorial Team